Beberapa informasi penting yang mungkin bisa membantu anda kawan
TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
PENERAPAN OUTSOURCING DAN INSOURCING
SISTEM INFORMASI DI PERUSAHAAN PERTAMBANGAN
MINYAK
OLEH :
1. L.M.ERWAN
( A1C113046 )
2.
KOMARUZZAMAN ( A1C113045
)
3. I
WAYAN INDRA WIGUNA M ( A1C113038 )
4.
JUNIA HADIKUSUMA ( A1C113044 )
5.
AGUS SULAIMAN ( A1C113002 )
6.
AHMAD MADANI ( A1C113003 )
KATA
PENGANTAR
Puji
dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini
tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang “PENERAPAN OUTSOURCING DAN INSOURCINGSISTEM INFORMASI DI
PERUSAHAAN PERTAMBANGAN MINYAK”
Dalam
penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya
itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat
balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian
Tim
penyusun
ttd
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi
sangat pesat di berbagai bidang, seperti dalam bidang industri pertambangan,
perikanan, manufaktur. Tujuan pengembangan teknologi informasi diantaranya
untuk meningkatkan profit perusahaan, memudahkan perusahaan untuk membuat
keputusan terkait dengan usaha inti perusahaan tersebut.
Dalam bidang pertambangan
kebutuhan akan teknologi informasi sangat pesat, khususnya dalam dunia
pertambangan minyak dibutuhkan peran teknologi informasi sangat sangat krusial
diantaranya untuk study-study lapangan minyak untuk mengetahui cadangan
hidrokarbon yang terkandung di dalam perut bumi.
Dalam satu decade terakhir
kebutuhan akan teknologi informasi dalam bidang pertambangan minyak semakin
banyak dibutuhkan. Kebutuhan teknologi informasi itu berkaitan dengan
pengolahan data atas data-data seismic untuk kemudian diolah menjadi graphis
yang mudah untuk dianalisa dan diinterpretasikan. Dengan data-data seismic 2D
maupun 3D yang diambil di lapangan dan diolah oleh software akan didapatkan hasil
berupa grafik dalam bentuk 2D yang akan dianalisa dan diinterpretasikan. Hasil
dari interpretasi tersebut akan disimpulkan bahwa di lapisan-lapisan tertentu
kemungkinan terdapat cadangan hidrokarbon berupa minyak atau gas.
I.2. Tujuan
Tujuan dari penulisan tugas
makalah ini adalah untuk mengetahui seberapa jauh penerapan outsourcing dan
insourcing dalam teknologi informasi yang berada di perusahaan pertambangan
minyak.
BAB II
PEMBAHASAN
III. 1. Pengembangan
Sistem Informasi
Dalam pengembangan system
informasi ada beberapa tahapan yang dikenal dengan siklus hidup pengembangan
system (system life cycle) yang ditunjukkan seperti gambar dibawah ini.

Siklus hidup pengembangan
system terdari dari :
a.
Planning
Pada
tahap perencanaan (planning), hal-hal yang dilakukan yaitu studi kelayakan
system informasi yang dikembangkan dan tahapan-tahapan terkait penjadwalan
pengembangan system informasi.
b.
Analysis
Pada
tahapan analisa (analysis), hal-hal yang dilakukan yaitu dengan mengenali
permasalahan yang terjadi pada user dan mengenali komponen-komponen sistem,
obyek-obyek, hubungan antar obyek.
c.
Design
Pada
tahap design yaitu melakukan perancangan atas system yang akan dikembangkan
sesuai hasil analisa serta jika diperlukan penambahan dan modifikasi
disesuaikan dengan kebutuhan user.
d.
Implementation
Pada
tahap implementasi (implementation) yaitu pada saat system yang dirancang sudah
mengalami fase akhir, pada fase ini dilakukan pemilihan hardware yang
disesuaikan dengan system informasi yang dikembangkan dan pada saat ini system
sudah go live.
e.
Maintenance
Pada
tahap ini dilakukan evaluasi untuk memantau supaya sistem informasi yang
dioperasikan dapat berjalan secara optimal dan sesuai dengan harapan pemakai
maupun organisasi yang menggunakan sistem tersebut. Pada tahap ini dilakukan
pemeliharan system secara berkelanjutan agar system dapat berjalan sesuai
keinginan user.
Tahap pengembangan System Informasi secara
umum dilakukan dengan
tiga cara yaitu
insourcing, co-sourcing maupun
outsourcing.
a. insourcing
adalah metode pengembangan sistem informasi yang hanya melibatkan sumber daya
di dalam suatu organisasi atau suatu perusahaan. Sistem informasi mengenai
operasi sistem pada pihak manajemen untuk memberikan pengarahan dan
pemeliharaan sistem dalam hal ini pengendalian ketika sistem bertukar input dan
output dengan lingkungannya
b.
co-sourcing
merupakan pengembangan sistem informasi yang dilakukan oleh pihak internal
perusahaan yang bekerjasama dengan pihak ketiga/vendor. Keputusan perusahaan
untuk mengembangkan sistem informasi dengan co-sourcing berdasarkan beberapa
hal, seperti misalnya target pengembangan sistem informasi yang ingin dicapai
oleh perusahaan. Perusahaan memakai jasa pihak ketiga/vendor ingin melengkapi
kekurangan-kekurangan sistem informasi yang dimiliki perusahaan, pihak ketiga
yang memiliki skill lebih dari departemen IT internal perusahaan
akan menutupi
kekurangan-kekurangan
tersebut atas informasi
yang
disampaikan oleh pihak
internal perusahaan.
c.
Outsourcing
merupakan perolehan kesempatan untuk mengatur organisasi yang lebih fleksibel
dalam melakukan core-activites organisasi. Outsourcing dapat berupa meminta
pihak ketiga untuk melaksanakan proses pengembangan sistem informasi termasuk
pelaksana sistem informasi. Pihak perusahaan menyerahkan tugas pengembangan dan
pelaksanaan serta maintenance sistem kepada pihak ketiga
III.
2. Sistem Informasi Geografis
Perkembangan
teknologi dalam bidang Geografi membawa berbagai kemudahan khususnya dalam
bidang pertambangan dan potensi alam. Sistem Informasi Geografis (SIG) atau
umumnya disebut Geographic Information System (GIS) adalah salah satu teknologi
yang digunakan perusahaan pertambangan minyak. SIG digunakan sebagai database
informasi yang bisa berupa potensi, sebaran data, dan juga peta pendukung yang
saling terkait satu sama lain.
Secara umum manfaat SIG dalam data kekayaan sumber daya alami
adalah sebagai berikut:
·
Untuk mengetahui persebaran berbagai sumber daya
alam, misalnya minyak bumi, batubara, emas, besi dan barang tambang lainnya.
·
Untuk mengetahui persebaran kawasan lahan,
misalnya:
·
Kawasan lahan potensial dan lahan kritis;
·
Kawasan
hutan yang masih baik dan hutan rusak;
·
Kawasan
lahan pertanian dan perkebunan;
·
Pemanfaatan
perubahan penggunaan lahan;
·
Rehabilitasi
dan konservasi lahan.
III. 3.
Kelebihan dan Kekurangan
Penerapan Sistem Informasi
Dalam
Perusahaan Pertambangan
Minyak Secara Insourcing
a. Kelebihan
Penerapan Sistem Informasi Dalam Perusahaan Pertambangan Minyak Secara
Insourcing
Banyak
penelitian yang membuktikan bahwa faktor end user yang mempengaruhi
keberhasilan pengembangan dan implementasi Sistem Informasi karena tanggapan
user terhadap sistem sangatlah berpengaruh terhadap keberhasilan sistem
tersebut.
·
Sistem informasi yang dikembangkan secara
insourcing sesuai dengan kebutuhan perusahaan karena karyawan yang ditugaskan
mengerti kebutuhan sistem dalam perusahaan.
·
Sistem informasi yang dibutuhkan dapat segera
direalisasikan dan dapat segera melakukan perbaikan untuk menyempurnakan sistem
tersebut.
·
Sistem informasi yang dibangun sesuai dengan
spesifikasi yang dibutuhkan dan dokumentasi yang disertakan lebih lengkap.
·
Mudah untuk melakukan modifikasi dan pemeliharaan
(maintenance) terhadap sistem informasi karena proses pengembangannya
dilakukan oleh karyawan perusahaan tersebut.
·
Lebih mudah melakukan pengawasan (security
access) dan keamanan data lebih terjamin karena hanya melibatkan pihak
perusahaan. Sistem informasi yang dikembangkan dapat diintegrasikan lebih mudah
dan lebih baik terhadap sistem yang sudah ada.
b. Kekurangan
Penerapan Sistem Informasi Dalam Perusahaan Pertambangan Minyak Secara
Insourcing
·
Keterbatasan jumlah dan tingkat kemampuan SDM yang
menguasai teknologi informasi.
·
Pengembangan sistem informasi membutuhkan waktu
yang lama karena konsentrasi karyawan harus terbagi dengan pekerjaan rutin
sehari-hari sehingga pelaksanaannya menjadi kurang efektif dan efisien.
·
Perubahan dalam teknologi informasi terjadi secara
cepat dan belum tentu perusahaan mampu melakukan adaptasi dengan cepat sehingga
ada peluang teknologi yang digunakan kurang canggih (tidak up to date).
·
Membutuhkan waktu untuk pelatihan bagi operator
dan programmer sehingga ada konsekuensi biaya yang harus dikeluarkan.
·
Kurangnya tenaga ahli (expert) di bidang sistem
informasi dapat menyebabkan kesalahan persepsi dalam pengembangan distem dan
kesalahan/resiko yang terjadi menjadi tanggung jawab perusahaan (ditanggung
sendiri).
III. 4.
Kelebihan dan Kekurangan Penerapan Sistem Informasi Dalam Perusahaan
Pertambangan Minyak Secara Outsourcing
a. Kelebihan
Penerapan Sistem Informasi Dalam Perusahaan Pertambangan Minyak Secara
Outsourcing
Dasar
pemikiran dan keuntungan perusahaan atau organisasi dalam menerapkan outsorcing
antara lain :
·
Asset Utilization (penggunaan
modal) yang dapat menekan biaya-biaya operasional yang berkaitan dalam
pembuatan produk
·
Access to grater Expertise and More advanced
Technology, yaitu dengan kemajuan teknologi, termasuk sistem
informasi, maka permasalahan organisasi yang kompleks dan dapat memberikan
manfaat khusus bagi organisasi itu sendiri, seperti peningkatan pelayanan,
pengembangan staf dalam bisnis sehingga mereka mampu menjalankan tugas dan
tanggung jawab dengan baik.
·
Lower Cost, yaitu
outsorcing mampu menekan biaya produksi yang dikeluarkan oleh
perusahaan atau organisasi khususnya dalam bidang efisiensi.
·
Improved Development Time, yaitu
bila suatu proyek bagian dari proses produksi dilimpahkan kepada pihak
luar, maka pihak internal organisasi akan memperoleh pengalaman mengenai metode
kerja yang lebih baik dan cepat dalam hal efisinsi biaya.
·
Elimination of Use Peaks and Valleys, yaitu
bagi perusahaan atau organisasi yang memiliki usaha yang sensitif
terhadap keadaan musim, di mana pada musim regresif yang mengakibatkan
penurunan penjualan, sedangkan perusahaan tetap memikul biaya tetap, maka bagi
perusahaan yang menggunakan outsorcing tidak akan memikul biaya tetap tersebut
pada kondisi yang sama.
·
Facilitation of Downsizing, yaitu
apabila situasi perekonomian secara umum mengalami resesi, maka dengan
outsorcing perusahaan atau organisasi dapat menekan pengeluaran. Dengan
demikian perusahaan dapat terus menjalankan usahanya di tengah situasi
tersebut.
b. Kekurangan
Penerapan Sistem Informasi Dalam Perusahaan Pertambangan Minyak Secara
Outsourcing
·
Umumnya biaya relatif mahal meskipun dapat
dilakukan negosiasi dalam hal biaya.
·
Terdapat kekhawatiran tentang keamanan sistem
informasi karena adanya peluang penyalahgunaan sistem informasi oleh vendor,
misalnya pembajakan atau pembocoran informasi perusahaan.
·
Ada peluang sistem informasi yang dikembangkan
tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan dikarenakan vendor tidak memahami
kebutuhan sistem dalam perusahaan tersebut.
·
Transfer knowledge terbatas karena pengembangan
sistem informasi sepenuhnya dilakukan oleh vendor.
·
Relatif sulit melakukan perbaikan dan pengembangan
sistem informasi karena pengembangan perangkat lunak dilakukan oleh vendor,
sedangkan perusahaan umumnya hanya terlibat sampai rancangan kebutuhan sistem.
·
Dapat terjadi ketergantungan kepada konsultan.
·
Manajemen perusahaan membutuhkan proses
pembelajaran yang cukup lama dan perusahaan harus membayar lisensi program yang
dibeli sehingga ada konsekuensi biaya tambahan yang dibayarkan.
·
Perusahaan akan kehilangan kendali terhadap aplikasi
yang di-outsource-kan. Jika aplikasinya adalah aplikasi kritikal yang
harus segera ditangani jika terjadi gangguan, perusahaan akan menanggung resiko
keterlambatan penanganan jika aplikasi ini di-outsource-kan karena
kendali ada pada outsourcer yang harus dihubungi terlebih dahulu.
Jogiyanto. 2001. Analisis Dan Desain
Sistem Informasi. Andi Offset, Yogyakarta.
O’Brien, J.A. &
Marakas, G.M. (2006). Introduction to Information Systems, 7th
Ed.,
McGraw-Hill/Irwin. New York.
Definisi Teknologi
Informasi, http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_informasi
[Diakses : 2
Januari
2014]
DAFTAR PUSTAKA
Jogiyanto. 2001. Analisis Dan Desain
Sistem Informasi. Andi Offset, Yogyakarta.
O’Brien, J.A. &
Marakas, G.M. (2006). Introduction to Information Systems, 7th
Ed.,
McGraw-Hill/Irwin. New York.
Definisi Teknologi
Informasi, http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_informasi
[Diakses : 2
Januari
2014]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar