Blogger Widgets

JIWA

JIWA

Breaking News

Selasa, 29 April 2014

PENDIDIKAN HINDU DAN PENGEMBANGAN SDM DALAM ERA GLOBALISASI





PENDIDIKAN HINDU DAN PENGEMBANGAN SDM
DALAM ERA GLOBALISASI





BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Berbicara masalah isu pembangunan sumber daya manusia dan toleransi beragama tentu tidak lepas dari manusia itu sendiri. Manusia dikatakan mahluk yang berbudaya dimana manusia dalam segala aktivitasnya mempunyai kebiasaan yang selalu didasari dengan pertimbangan dari segi positif dan segi negatif sebagai sebuah budaya yang melekat pada dirinya, manusia yang tidak memiliki budaya, tidak berbeda dengan robot yang tidak memiliki kreativitas, peradaban yang dapat mencipta dan berkarya. Manusia yang berbudaya adalah manusia yang memiliki akal pikiran, budi untuk selalu mengarah ke kemajuan peradaban kehidupan mereka. Kerukunan beragama di tengah keanekaragaman budaya merupakan aset dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Dalam perjalanan sejarah bangsa, Pancasila telah teruji sebagai alternatif yang paling tepat untuk mempersatukan masyarakat Indonesia yang sangat majemuk di bawah suatu tatanan yang inklusif dan demokratis. Sayangnya wacana mengenai Pancasila seolah lenyap seiring dengan berlangsungnya reformasi.
Berbagai macam kendala yang sering kita hadapi dalam mensukseskan kerukunan antar umat beragama, dari luar maupun dalam negeri kita sendiri. Namun dengan kendala tersebut warga Indonesia selalu optimis, bahwa dengan banyaknya agama yang ada di Indonesia, maka banyak pula solusi untuk menghadapi kendala-kendala tersebut. Dari berbagai pihak telah sepakat untuk mencapai tujuan kerukunan antar umat beragama di Indonesia seperti masyarakat dari berbagai golongan, pemerintah, dan organisasi-organisasi agama yang banyak berperan aktif dalam masyarakat.
Keharmonisan dalam komunikasi antar sesama penganut agama adalah tujuan dari kerukunan beragama, agar terciptakan masyarakat yang bebas dari ancaman, kekerasan hingga konflik agama.
Era melinium di abad 21 ini era global dan modernisasi, adalah merupakan sebuah transformasi total masyarakat dalam segala aspek kehidupan baik ekonomi, sosial, politik, agama, kebudayaan, kelembagaan dan lain-lain dari masyarakat tradisional menuju masyarakat modern, yang oleh Pool dikutip Duija (2006 : 4) mengatakan modernisasi sangat luas sekali artinya yakni mencakup proses perolehan citra (image) baru seperti citra tentang arah perubahan atau citra tentang kemungkinan perkembangan.
Pendapat terhadap modernisasi dan globalisasi seperti sekarang ini, maka masuknya budaya luar (asing) tidak dapat dielakan atau dipungkiri pada masa modern dan globalisasi seperti sekarang ini. Selain hubungan antar suku, agama, bangsa dengan tujuan khusus seperti pariwisata, kunjungan budaya dan misi sosial politik dan lainnya, hampir dapat dipastikan bahwa manusia adalah sebagai mahluk sosial dimuka bumi ini pada hakekatnya cenderung mengadakan hubungan sosial yang muncul selama masuknya kebudayaan dari luar kebudayaannya sendiri sebagai kulturisasi budaya yang satu dengan budaya yang lain. Disinilah letak terhadap perubahan yang dialami oleh umat manusia baik itu perilaku, gaya hidup, politik, ekonomi dan lainnya.
Adakah yang salah dengan semua itu ? masa transisi dari manusia itu sendiri sesungguhnya letak permasalahan yang dihadapi umat manusia dimana manusia mengharapkan peran agama sebagai pegangan hidup untuk menghadapi tantangan atau arus masuknya budaya dari luar itu sendiri.
Hegel dalam Morris (2003:16-17), mengatakan bahwa tidak boleh secara latah menolak berbagai keyakinan dan upacara keagamaan dengan mengkategorikannya sebagai “tahayul, kesalahan dan kesombongan” atau “menilainya semata-mata sebagai representasi dari beberapa bentuk perasaan keagamaan”. Namun kita harus mengetahui makna atau kebenarannya, mengetahui rasionalitas yang terdapat didalamnya. Artinya kalau kita sikapi berdasarkan pendapat-pendapat diatas, sungguh bijak apabila kita dalam menghadapi berbagai perubahan harus dengan keluhuran budi, arif dan bijaksana karena aspek kebudayaan bagian integral dari agama, agama tanpa budaya kurang meriah maka kebudayaan harus kita kejar dan pertahankan agar globalisasi terhadap kebudayaan yang ada tidak banyak berpengaruh dengan selalu mengadakan pempilteran budaya yang masuk dari luar dengan agama Hindu sebagai acuannya. Reformasi dewasa ini memang telah melahirkan banyaknya perubahan disegala segi aspek dimensi agama, budaya, dalam kehidupan manusia maka dengan reformasi ini pula agama Hindu perlu mempunyai strategi untuk tetap bertahan di tengah isu pembangunan sumber daya manusia dan toleransi beragama sebagai filterisasi untuk budaya dengan meningkatkan mutu sumber daya manusia orang Hindu itu sendiri melalui pendidikan, penyuluhan, dan pembinaan agar tetap eksis dan lestari sepanjang jaman, sebagai warisan budaya bangsa yang adi luhung.
Harus di akui bahwa modernisasi dan globalisasi menimbulkan berbagai intensitas dalam pergulatan antara nilai-nilai local dan global, tak terkecuali pengaruh itu masuk pada dimensi kehidupan agama yang dianggap sakral. Maka masyarakat Hindu dan kebudayaannya juga tidak terlepas dari pengaruh globalisasi timbullah hasrat masyarakat untuk menegaskan keunikan budaya yang bersumber dari ajaran agama Hindu hal ini tentunya tidak terlepas dari peran agama Hindu yang menyatu dan berakar pada kebudayaan.
Berdasarkan fenomena dalam latar belakang diatas, maka makalah ini diberi judul “Strategi Agama Hindu di Era Globalisasi dalam Toleransi Beragama”.

B.     Rumusan Masalah
Yang menjadi permasalahan dalam makalah ini adalah :
1.      .Bagaimana Strategi Agama Hindu di Era Globalisasi dalam Toleransi Beragama ?
2.       Bagaimana Sistem pendidikan hindu dalam sisi tolenrasi dalam bermasyarakat?






C.     Tujuan
 Mengembangkan ilmu komunikasi untuk mengedukasi masyarakat Hindu.
a.  Menyiapkan tenaga penyuluh dan pengembang SDM Hindu yang memiliki kompetensi dibidang komunikasi, sosiologi, antropologi, psikologi dan pengembangan media komunikasi serta informasi teknologi
c. Menghasilkan tenaga penyuluh bidang keagamaan dan pengembangan SDM Hindu
d. Membangun jaringan kerjasama dengan berbagai lembaga dan media massa elektronik, cetak maupun digital lainnya, pemerintah propinsi dan kabupaten/kota, lembaga pelatihan, lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan memberikan pelayanan kepada lembaga lain yang memerlukan, baik lokal, regional, nasional, maupun internasional.











BAB II
PEMBAHASAN

A.    Strategi Agama Hindu di Era Globalisasi

Berbicara strategi dan toleransi beragama secara global di muka bumi ini terlebih dahulu kita harus paham defenisi agama. Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya. (Tim, 1996 : 4). Kata Agama dari bahasa Sansekerta A artinya tidak “GAM” artinya pergi. (Kata “gam” ini, dipakai juga dalam bahasa Inggris GO, bahasa Belanda GA, yang artinya sama juga yaitu “pergi.). Jadi kata “ AGAMA” berati “tidak pergi”, “tetap ditempat”, “langgeng” diwariskan secara turun-temurun. Inilah arti istilah kata agama. Tetapi artinya dalam jiwa kerohaniannya Agama itu bagi pemeluknya ialah Dharma dan kenbenaran abadai yang mencakup seluruh jalan kehidupan (way of life) manusia (Parisada Hindu Dharma, 2002: 4).“tradisi” “tradisi” Sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari bahasa Latin religio dan berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti “mengikat kembali”. Maksudnya dengan berreligi, seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan.
Émile Durkheim dalam Duija (2006 : 109) mengatakan bahwa agama adalah suatu sistem yang terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang suci. Kita sebagai umat beragama semaksimal mungkin berusaha untuk terus meningkatkan keimanan kita melalui rutinitas beribadah, mencapai rohani yang sempurna kesuciannya
Agama Hindu bukanlah hanya sekedar doktrin semata yang mutlak bersumber dari buku tanpa ada budaya didalamnya. Tapi bagi masyarakat yang beragama Hindu adalah agama merupakan cermin tingkah laku dan obor penerang dalam hidup di marcapada ini, contoh orang bali yang mayoritas beragama Hindu , Pulau Bali yang kental dengan tradisinya yang khas selalu melakukan praktek keagamaan disertai dengan budaya. Dan tidak berhenti disini, agama Hindu menyusup sampai ke inti terdalam dari kepercayaan dan praktek keagamaan. Nilai-nilai Hindu sangat kuat mempengaruhi budaya orang Bali, dari kulit hingga intinya yang terdalam, dan tentu etika yang berada diantaranya yang menghubungkan keyakinan dengan praktek kehidupan sehari-hari
Kebudayaan yang kental dalam Agama Hindu merupakan sebuah kunci strategi untuk menghadapi segala perubahan yang dialami oleh masyarakat dunia, Hinduisme tidak pernah lepas atau terpisah dengan kehidupan manusia dan budaya. Hal ini disebabkan Hinduisme merupakan milik dan alat manusia dan budaya untuk mencapai keselarasan (keharmonisan) hubungan/kesejahteraan dalam hidup, dan merupakan suatu keyakinan terhadap keberadaan Sang Hyang Widhi Wasa /Ranying Hatala Langit (Tuhan Yang Maha Esa).
Kebudayaan didapat melalui belajar, maka dapat dikatakan bahwa membudayakan manusia atau memanusiakan anak manusia hanya bisa melalui pendidikan agar anak manusia menjadi manusia. Agama Hindu hanya sebagai jalan dalam mengerjakan aspek dalam kehidupan kebudayaan tetapi kebudayaan hanya bisa di bentuk oleh pendidikan.
Kebudayaan sesungguhnya bukan hanya sekedar membuat umat manusia menjadi memiliki budaya, sopan, jujur, hormat, menguasai teknologi dan lainnya tetapi kebudayaan diarahkan untuk membantu sebuah proses dengan penuh kesadaran untuk mengembangkan sikap, dan kemampuan secara individu, masyarakat dan umat Tuhan secara oftimal kearah yang positif. Seperti yang kita ketahui ada tujuh unsur kebudayaan, yang ada di dunia ini, adalah; (a) sistem relegi dan upacara keagamaan, (b) Sistem organisasi kemasyarakatan, (c) sistem pengetahuan, (d) bahasa, (e) kesenian, (f) sistem mata pencaharian hidup, (g) sistem tekhnologi dan peralatan (Koentjaraningrat, 2004 : 2).
Suripto (2006:2) pada dasarnya kebudayaan senantiasa berkembang seirama dengan pertumbuhan dan perubahan lingkungannya. Karena pada dasarnya Jiwa yang semula bersih bagai “tabula-rasa” semakin dewasa semakin diperkaya oleh hawa nafsu, yang bersumber dari berbagai keinginan. nafsu-nafsu ini semakin beragam karena tuntutan kebutuhan hidup yang semakin berkembang, bila keinginan-keinginan ini tidak dikendalikan dengan baik maka niscaya manusia akan tumbuh liar layaknya seperti binatang. Kebudayaan manusialah yang membedakan manusia dengan binatang. Kebudayaan merupakan suatu proses pemanusiaan yang artinya dalam kehidupan berbudaya akan terjadi sebuah proses perubahan dan kebudayaan dapat memberikan kondisi sadar atau tidak disadari untuk belajar. Edwar B. Tylor (1971) dalam “Primitiv Kultur” yang dikutip oleh Tilaar (1999 : 39-4) menyebutkan : Budaya atau peradaban adalah suatu keseluruhan yang kompleks dari pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat, serta kemampuan-kemampuan dan kebiasaan lainnya yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan merupakan salah satu akan terus mengalami perubahan sejalan dengan perkembangan jaman, percepatan perkembangan ilmu dan teknologi dan perkembangan kepandaian manusia, perubahan itu bisa bersumber dari beberapa unsur . Yang oleh Shane (2002 : 39) bahwa pendidikan barangkali merupakan cara terbaik yang ditempuh masyarakat untuk membimbing perkembangan manusia sebagai pengamanan dari dalam berkembang pada setiap anak dan karena itu dia terdorong untuk memberikan kontribusi pada kebudayaan hari esok.
Pembinaan dan pengembangan kebudayaan agama Hindu pada masa sekarang sesungguhnya mendesak untuk dilakukan hal ini disebabkan oleh seluruh aspek kehidupan sedang mengalami perubahan-perubahan sangat krusial dan mendasar serta cepat yang berdampak jangka panjang. Globalisasi dewasa ini bukan lagi hanya sekedar semakin meluasnya teknologi di bidang telekomunikasi, tetapi juga semakin meningkatnya penyebaran budaya asing yang mengglobal kedalam sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara, hal ini merupakan penetrasi dan penyebaran budaya global yang sedikit banyak akan mempengaruhi budaya nasional dan budaya lokal. Hindu memandang bahwa setiap orang hendaknya meningkatkan Sumber Daya Manusianya sebab dengan peningkatan Sumber Daya Manusia, seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan dapat menganalisa dengan tajam segala sesuatu yang dihadapi melalui kekuatan intelek yang dimilikinya. Hal ini diamanatkan dalam kitab suci Veda (Rg Veda X.56.1) “atas dasar sabda Tuhan Yang Maha Esa inilah, merupakan kewajiban bagi umat manusia untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan kecerdasan untuk kesejahteraan dan kebahagiaan umat manusia”. Dengan mengartikan sloka ini maka sebuah kewajiban bagi umat Hindu untuk memperoleh ilmu pengetahuan, hanya dengan menguasai ilmu pengetahuan maka Strategi bertahan Agama Hindu diera globalisasi ini penting untuk keberadaan Hindu mendatang. globalisasi yang melanda dunia khususnya mempengaruhi kebudayaan dan agama Hindu dapat di antisifasi dengan menggunakan berbagai strategi untuk kelangsungan hidupnya kebudayaan dan agama Hindu dimasa yang akan datang.
Globalisasi adalah sebuah keniscayaan ketika batas-batas antar negara menjadi semakin tipis kerena gerak kemajuan yang mengglobal, seperti bola salju yang mengelinding. Globalisasi memiliki pengaruh yang tidak sedikit. Pengaruh globalisasi berdampak pada semua bidang yang salah satunya juga pada kebudayaan dan agama. Agama Hindu memiliki peranan yang sangat penting dalam pengembangan kebudayaan, memelihara, sekaligus pendidikan agama yang berwawasan multikultur agar jangan sampai harkat dan martabat Bangsa Indonesia diinjak-injak oleh pesatnya pengaruh globalisasi. Perlunya pengembangkan kesadaran kebhinekaan, untuk membangun bangsa yang agamais dan humanis, pendidikan multikultur ini hendaknya ditanamkan sejak dini kepada setiap anak didik agar mudah beradaptasi dengan lingkungan berbagai etnis, budaya, dan agama.
Pendidikan Agama Hindu merupakan salah satu strategi yang tepat digunakan untuk Agama Hindu sebagai sub sistem dari pendidikan nasional juga mengalami imbas yang sama terhadap pengaruh globalisasi maka konsekuensinya adalah mengajarkan anak didik terhadap hal-hal yang dihadapi dalam era globalisasi dengan konsep ajaran agama Hindu yang fundamental kedalam kurikulum pendidikan agama Hindu sebagai pengejewantahan dari ajaran agama Hindu. Agama Hindu menjawab setiap permasalahan yang dihadapi dalam rangka mempertahankan kebudayaan dan agama Hindu. Menurut tokoh Hindu Bal Gangadhar Tilak (1856-1920) yang dikutip oleh Glyn Richard (2004 : 81) mengatakan : “Dari sekian banyak hal yang akan dilakukan maka pendidikan keagamaan akan menjadi yang pertama dan utama dari semua permasalahan yang menjadi perhatian. Dan selanjutnya ia juga mengatakan pemikiran tentang universitas Hindu dimana agama kita yang kuno bisa diajarkan bersama dengan ilmu pengetahuan yang modern adalah hal yang sangat baik dan harus didukung oleh semua komponen”.
Begitu pentingnya umat Hindu memiliki strategi untuk mempertahankan agama hindu sekaligus melestarikan kebudayaan untuk masa depan agar bersaing sekaligus sebagai wahana untuk mempertahankan eksistensi umat manusia dan eksistensi budaya dan agama Hindu di tengah-tengah pergulatan dunia ini.

B.      Toleransi Beragama
Kerukunan beragama di tengah keanekaragaman budaya merupakan aset dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Dalam perjalanan sejarah bangsa, Pancasila telah teruji sebagai alternatif yang paling tepat untuk mempersatukan masyarakat Indonesia yang sangat majemuk di bawah suatu tatanan yang inklusif dan demokratis. Berbagai macam kendala yang sering kita hadapi dalam mensukseskan kerukunan antar umat beragama, dari luar maupun dalam negeri kita sendiri. Namun dengan kendala tersebut warga Indonesia selalu optimis, bahwa dengan banyaknya agama yang ada di Indonesia, maka banyak pula solusi untuk menghadapi kendala-kendala tersebut. Dari berbagai pihak telah sepakat untuk mencapai tujuan kerukunan antar umat beragama di Indonesia seperti masyarakat dari berbagai golongan, pemerintah, dan organisasi-organisasi agama yang banyak berperan aktif dalam masyarakat.
Keharmonisan dalam komunikasi antar sesama penganut agama adalah tujuan dari kerukunan beragama, agar terciptakan masyarakat yang bebas dari ancaman, kekerasan hingga konflik agama. Toleransi beragama dalam kehidupan hidup dalam negara yang penuh keragaman, baik dari suku, agama, maupun budaya. Untuk hidup damai dan berdampingan, tentu dibutuhkan toleransi satu sama lain. Toleransi adalah perilaku terbuka dan menghargai segala perbedaan yang ada dengan sesama. Biasanya orang bertoleransi terhadap perbedaan kebudayaan dan agama. Namun, konsep toleransi ini juga bisa diaplikasikan untuk perbedaan jenis kelamin, anakanak dengan gangguan fisik maupun intelektual dan perbedaan lainnya.
Toleransi juga berarti menghormati dan belajar dari orang lain, menghargai perbedaan, menjembatani kesenjangan budaya, menolak stereotip yang tidak adil, sehingga tercapai kesamaan sikap dan Toleransi juga adalah istilah dalam konteks sosial, budaya dan agama yang berarti sikap dan perbuatan yang melarang adanya diskriminasi terhadap kelompok-kelompok yang berbeda atau tidak dapat diterima oleh mayoritas dalam suatu masyarakat. Contohnya adalah toleransi beragama, dimana penganut mayoritas dalam suatu masyarakat mengizinkan keberadaan agama-agama lainnya, renungkan dan amati suasana peri kehidupan bangsa Indonesia dimana kebangga akan tanah air dan juga kita harus bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kita telah dikaruniai tanah air yang indah dengan aneka ragam kekayaan alam yang berlimpah ditambah lagi beraneka ragam suku, ras, adat istiadat, budaya, bahasa, serta agama dan lain-lainnya. Kondisi bangsa Indonesia yang pluralistis menimbulkan permasalahan tersendiri, seperti masalah Agama, paham separatisme, tawuran antar ormas yang radikal ataupun kesenjangan sosial. Dalam kehidupan masyarakat Indonesia, kerukunan hidup antar umat beragama harus selalu dijaga dan dibina. Kita tidak ingin bangsa Indonesia terpecah belah saling bermusuhan satu sama lain karena masalah agama. Toleransi antar umat beragama bila kita bina dengan baik akan dapat menumbuhkan sikap hormat menghormati antar pemeluk agama sehingga tercipta suasana yang tenang, damai dan tenteram dalam kehidupan beragama termasuk dalam melaksanakan ibadat sesuai dengan agama dan keyakinannya Melalui toleransi diharapkan terwujud ketenangan, ketertiban serta keaktifan menjalankan ibadah menurut agama dan keyakinan masing-masing. Dengan sikap saling menghargai dan saling menghormati itu akan terbina peri kehidupan yang rukun, tertib, dan damai.
Contoh pelaksanaan toleransi antara umat beragama dapat kita lihat seperti:
a.Bali yang mayoritas Agama hindu saat hari raya korban menyumbangkan sapi dan membagikan daging pada masyarakat yang beragama islam
b.Pecalang di Bali menjaga masjid saat hari raya idul fitri
c.Membantu orang yang kena musibah banjir.
d.Membantu korban kecelakaan lalu-lintas dll.
Jadi, bentuk kerjasama ini harus kita wujudkan dalam kegiatan yang bersifat sosial kemasyarakatan dan tidak menyinggung keyakinan agama masing-masing. Kita sebagai umat beragama berkewajiban menahan diri untuk tidak menyinggung perasaan umat beragama yang lain. Hidup rukun dan bertoleransi tidak berarti bahwa agama yang satu dan agama yang lainnya dicampuradukkan. Jadi sekali lagi melalui toleransi ini diharapkan terwujud ketenangan, ketertiban, serta keaktifan menjalankan ibadah menurut agama dan keyakinan masing-masing sesuai dengan bunyi Undang-Undang Dasar 1945 pasal 29 ayat 2 yang berbunyi bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama dan kepercayaan masing-masing dan untuk beribadah menurut agama dan kepercayaannya itu. Dengan sikap saling menghargai dan saling menghormati akan terbina perikehidupan yang rukun, tertib, dan damai. Dalam kehidupan sehari-hari.
Toleransi dalam berbagai kehidupan di Negera kita Indonesia. Masihkah Anda ingat yaitu peristiwa yang memalukan bangsa kita, yang seharusnya tidak perlu terjadi. Negara dan bangsa Indonesia pernah digoncang oleh perpecahan yang berawal dari kemajemukan masyarakat. Di dalam kemajemukan itu ada kelompok-kelompok tertentu yang mau memisahkan diri dari negara kesatuan. Konflik-konflik tersebut dapat terjadi karena satu faktor perbedaan, misalnya faktor agama. Namun tidak jarang perpecahan itu disebabkan oleh beberapa faktor secara bersama, misalnya kerusuhan ras yang ditunjang oleh perbedaan kondisi ekonomi, agama, dan budaya. Cobalah kita renungkan mengapa terjadi peristiwa perkelahian, tawuran bahkan permusuhan antar etnis di negeri kita. Contoh di Aceh, peristiwa di Sampit, Sambas, Ambon dan yang masih hangat bagi kita peristiwa balinuraga di Lampung dan lain-lainnya yang kalau ditulis sungguh memalukan dan memilukan hati dan perasaan kita. Dari contoh peristiwa yang tidak semuanya disebutkan itu, bagaimana menurut pendapat Anda? Pasti Anda tidak menghendaki peristiwa itu terjadi bukan? Karena peristiwa itu apapun alasannya yang pasti akan menghancurkan masa depan anak-anak bangsa, martabat serta harga diri bangsa. Kita tidak ingin bangsa Indonesia terpecah-pecah saling bermusuhan satu sama lain karena masalah agama. Kita ingin hidup tertib, aman, dan damai, saling menghormati dan saling menghargai agama dan keyakinan masing-masing. Untuk itu kita harus dapat menciptakan kehidupan umat beragama yang serasi, selaras, dan seimbang, sebagai umat beragama, sebagai masyarakat maupun warga negara.
Di era globalisasi menuju Indonesia baru mari kita berupaya semakin meningkatkan kualitas hidup. Salah satunya adalah bagaimana seharusnya kita bina atau menjalin hubungan toleransi dengan benar. Kita perlu dan wajib membina dan menjalin kehidupan yang penuh dengan toleransi. Manusia sebagai mahluk sosial, secara kodrat tidak bisa hidup sendiri. Hal ini berarti seseorang tidak hidup sendirian, tetapi ia berteman, bertetangga, bahkan ajaran agama mengatakan kita tidak boleh membedakan warna kulit, ras, dan golongan. Sikap dan perilaku toleransi dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, di manapun kita berada, baik di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, bahkan berbangsa dan bernegara, renungkan dan sadari mengapa terjadi peristiwa seperti tawuran antar pelajar di kota-kota besar, tawuran antar warga, peristiwa atau pertikaian antar agama dan antar etnis dan lain sebagainya. Peristiwa-peristiwa tersebut merupakan cerminan dari kurangnya toleransi dalam kehidupan bermasyarakat. Jadi toleransi dalam kehidupan di masyarakat antara lain, yaitu:
a.Adanya sikap saling menghormati dan menghargai antara pemeluk agama.
b.Tidak membeda-bedakan suku, ras atau golongan.
Kehidupan berbangsa dan bernegara pada hakikatnya merupakan kehidupan masyarakat bangsa. Di dalamnya terdapat kehidupan berbagai macam pemeluk agama dan penganut kepercayaan yang berbeda-beda. Demikian pula di dalamnya terdapat berbagai kehidupan antar suku bangsa yang berbeda. Namun demikian perbedaan-perbedaan kehidupan tersebut tidak menjadikan bangsa ini tercerai-berai, akan tetapi justru menjadi kemajemukan kehidupan sebagai suatu bangsa dan Negara Indonesia. Oleh karena itu kehidupan tersebut perlu tetap dipelihara agar tidak terjadi disintegrasi bangsa.
Manusia adalah insan sosial. Dengan demikian ia tidak bisa berdiri sendiri, satusama lainnya saling membutuhkan. Manusia yang satu dengan lainnya mempunyai corak yang berbeda, kendati demikian kedua-duanya mempunyai kepentingan yang sama dalam menjalani kehidupannya. Dalam mengejar kepentingan ada norma atau etika manusia sebagai makhluk yang berbudaya. Contohnya manusia bergaul dengan sesamanya. Manusia harus bergaul, sebab pergaulan amat penting dan dibutuhkan, tanpa ini manusia belum lengkap menjalankan kehidupannya.
Masalah yang berkaitan dengan isu sara dan alternatif penanggulangan wacana seputar kehidupan beragama beserta permasalahan yang selalu mengitarinya, dalam hal ini adalah masalah seputar pluralitas agama, merupakan permasalahan yang tidak dapat basi. Hal ini dikarenakan, masalah tersebut akan selalu ada selama masih ada manusia. Selain itu, masalah atau topik ini akan selalu aktual dan menarik untuk dikaji bagi siapa pun yang mencita-citakan terwujudnya perdamaian di bumi ini. Menyajikan wacana seputar pluralitas agama dan kerukunan umat beragama. Hal ini ditandai dengan penyajian materi yang cenderung merupakan sosialisasi gagasan seputar pluralitas dan inklusivitas keagamaan ditengah-tengah masyarakat. Hal ini tentunya dilakukan guna membina dan melestarikan kehidupan beragama yang damai, saling toleransi, saling menghormati dan saling menghargai.
Perlunya sosialisasi bahwa pada dasarnya semua agama datang untuk mengajarkan dan menyebarkan perdamaian dalam kehidupan umat manusia. Wacana agama yang menghargai pluralitas, toleran dan inklusif. Hal ini bertujuan untuk menciptakan kehidupan yang penuh kasih sayang antar sesama manusia. Adanya kesenjangan antara cita-cita ideal agama-agama dengan realitas empirik kehidupan umat beragama di masyarakat. Semakin menguatnya kecenderungan eksklusivisme dan intoleransi pada sebagian masyarakat, yang mana nantinya hal ini dapat memicu terjadinya konflik dan permusuhan bernuansa SARA (agama). Perlunya mencari upaya untuk mengatasi masalah-masalah yang berkaitan dengan kerukunan dan perdamaian antar umat beragama, perdamaian dan kerukunan antar umat beragama, apapun agama itu. Pluralitas merupakan sebuah keniscayaan atau kepastian yang harus diterima secara positif dan dengan lapang dada. Terutama pada di negara demokrasi yang majemuk seperti Indonesia. Sehingga, diperlukan semangat nilai-nilai pancasila, seperti toleransi, rekonsiliasi (permufakatan), kesediaan untuk berdialog, kerja sama dan sikap inklusif serta pembangunan wacana yang tepat. Hal ini dilakukan agar perbedaan-perbedaan atau keanekaragaman ini menjadi sesuatu yang positif.













BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari pembahasan tersebut dapat ditarik 3 kesimpulan Strategi Agama Hindu Di Era Globalisasi Dalam Toleransi Beragama adalah :

1.Kebudayaan
Kebudayaan yang kental dalam Agama Hindu merupakan sebuah kunci strategi untuk menghadapi segala perubahan yang dialami oleh masyarakat dunia, Hinduisme tidak pernah lepas atau terpisah dengan kehidupan manusia dan budaya. Hal ini disebabkan Hinduisme merupakan milik dan alat manusia dan budaya untuk mencapai keselarasan (keharmonisan) hubungan/kesejahteraan dalam hidup, dan merupakan suatu keyakinan terhadap keberadaan Sang Hyang Widhi Wasa /Ranying Hatala Langit (Tuhan Yang Maha Esa). Globalisasi adalah sebuah keniscayaan ketika batas-batas antar negara menjadi semakin tipis kerena gerak kemajuan yang mengglobal, seperti bola salju yang mengelinding. Globalisasi memiliki pengaruh yang tidak sedikit. Pengaruh globalisasi berdampak pada semua bidang yang salah satunya juga pada kebudayaan dan agama. Agama Hindu memiliki peranan yang sangat penting dalam pengembangan kebudayaan, memelihara, sekaligus pendidikan agama yang berwawasan multikultur agar jangan sampai harkat dan martabat Bangsa Indonesia diinjak-injak oleh pesatnya pengaruh globalisasi. Perlunya pengembangkan kesadaran kebhinekaan, untuk membangun bangsa yang agamais dan humanis, pendidikan multikultur ini hendaknya ditanamkan sejak dini kepada setiap anak didik agar mudah beradaptasi dengan lingkungan berbagai etnis, budaya, dan agama.

2.Pendidikan Agama Hindu
Pendidikan Agama Hindu merupakan salah satu strategi yang tepat digunakan. Agama Hindu sebagai sub sistem dari pendidikan nasional juga mengalami imbas yang sama terhadap pengaruh globalisasi maka konsekuensinya adalah mengajarkan anak didik terhadap hal-hal yang dihadapi dalam era globalisasi dengan konsep ajaran agama Hindu yang fundamental kedalam kurikulum pendidikan agama Hindu sebagai pengejewantahan dari ajaran agama Hindu. Agama Hindu menjawab setiap permasalahan yang dihadapi dalam rangka mempertahankan kebudayaan dan agama Hindu. Menurut tokoh Hindu Bal Gangadhar Tilak (1856-1920) yang dikutip oleh Glyn Richard (2004 : 81) mengatakan : “Dari sekian banyak hal yang akan dilakukan maka pendidikan keagamaan akan menjadi yang pertama dan utama dari semua permasalahan yang menjadi perhatian. Dan selanjutnya ia juga mengatakan pemikiran tentang universitas Hindu dimana agama kita yang kuno bisa diajarkan bersama dengan ilmu pengetahuan yang modern adalah hal yang sangat baik dan harus didukung oleh semua komponen”.
Begitu pentingnya umat Hindu memiliki strategi untuk mempertahankan agama hindu sekaligus melestarikan kebudayaan untuk masa depan agar bersaing sekaligus sebagai wahana untuk mempertahankan eksistensi umat manusia dan eksistensi budaya dan agama Hindu di tengah-tengah pergulatan dunia ini.

3. Toleransi Beragama
Globalisasi menuju Indonesia baru mari kita berupaya semakin meningkatkan kualitas hidup. Salah satunya adalah bagaimana seharusnya kita bina atau menjalin hubungan toleransi dengan benar. Kita perlu dan wajib membina dan menjalin kehidupan yang penuh dengan toleransi. Manusia sebagai mahluk sosial, secara kodrat tidak bisa hidup sendiri. Hal ini berarti seseorang tidak hidup sendirian, tetapi ia berteman, bertetangga, bahkan ajaran agama mengatakan kita tidak boleh membedakan warna kulit, ras, dan golongan. Sikap dan perilaku toleransi dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, di manapun kita berada, baik di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, bahkan berbangsa dan bernegara, renungkan dan sadari mengapa terjadi peristiwa seperti tawuran antar pelajar di kota-kota besar, tawuran antar warga, peristiwa atau pertikaian antar agama dan antar etnis dan lain sebagainya. Peristiwa-peristiwa tersebut merupakan cerminan dari kurangnya toleransi dalam kehidupan bermasyarakat. Jadi toleransi dalam kehidupan di masyarakat antara lain, yaitu:
A. Adanya sikap saling menghormati dan menghargai antara pemeluk agama.
B. Tidak membeda-bedakan suku, ras atau golongan.
Kehidupan berbangsa dan bernegara pada hakikatnya merupakan kehidupan masyarakat bangsa. Di dalamnya terdapat kehidupan berbagai macam pemeluk agama dan penganut kepercayaan yang berbeda-beda. Demikian pula di dalamnya terdapat berbagai kehidupan antar suku bangsa yang berbeda. Namun demikian perbedaan-perbedaan kehidupan tersebut tidak menjadikan bangsa ini tercerai-berai, akan tetapi justru menjadi kemajemukan kehidupan sebagai suatu bangsa dan Negara Indonesia. Oleh karena itu kehidupan tersebut perlu tetap dipelihara agar tidak terjadi disintegrasi bangsa. Perlunya sosialisasi bahwa pada dasarnya semua agama datang untuk mengajarkan dan menyebarkan perdamaian dalam kehidupan umat manusia.Wacana agama yang menghargai pluralitas, toleran dan inklusif. Hal ini bertujuan untuk menciptakan kehidupan yang penuh kasih sayang antar sesama manusia.

B.     Saran
Berdasarkan uraian singkat ini setidaknya dapat menjadi sarana diskusi dan dialog yang baik. Tentang Pendidikan Agama Hindu yang merupakan salah satu strategi yang tepat digunakan. Agama Hindu sebagai sub sistem dari pendidikan nasional juga mengalami imbas yang sama terhadap pengaruh globalisasi maka konsekuensinya adalah mengajarkan anak didik terhadap hal-hal yang dihadapi dalam era globalisasi dengan konsep ajaran agama Hindu yang fundamental kedalam kurikulum pendidikan agama Hindu sebagai pengejewantahan dari ajaran agama Hindu. Dan juga terkait hal-hal pluralitas, toleransi, konflik, dialog dan kerukunan antar umat beragama maupun kedudukan kebudayaan sebagai pendukung . Atau bahkan, makalah ini dapat dijadikan referensi dalam upaya mewujudkan kerukunan dan kedamaian dalam hubungan antar umat beragama.






DAFTAR PUSTAKA


www.kemendiknas.go.id. 2010. Statistik Pendidikan.
Engkoswara. 2001. Paradigma Manajemen Pendidikan Menyongsong Otonomi Daerah.
                                                              Bandung: Yayasan Amal Keluarga


Read more ...

Kamis, 24 April 2014

akuntansi perusahaan manufaktur


PENGANTAR AKUNTANSI
PERUSAHAAN MANUFAKTUR
(DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN)
Karakteristik Perusahaan Manufaktur
Dalam perusahaan manufaktur ada tiga kegiatan atau fungsi utama yaitu kegiatan
produksi, penjualan dan administrasi/umum. Secara fisik kegiatan ini sering juga
dipisahkan sehingga dalam suatu perusahaan terdapat tiga bagian atau unit kerja tersebut.
Barang yang dihasilkan oleh kegiatan pengolahan (pabrik) yang ditransfer ke
gudang dan siap dijual disebut barang jadi atau produk jadi (finished goods). Barang
jadi diolah dari bahan utama yang disebut dengan bahan baku atau bahan langsung
(direct material) atau bahan mentah (raw material). Untuk mengubah bahan mentah
menjadi barang jadi diperlukan tenaga kerja (labor) dan fasilitas fisik atau penunjang.
Tenaga kerja yang langsung mengerjakan barang dan biasanya dibayar atas dasar unit
yang dihasilkan (misalnya penjahit dalam perusahaan pakaian jadi) disebut dengan
tenaga kerja langsung (direct labor) sedangkan tenaga kerja yang terdiri atas orangorang
yang bekerja di pabrik tetapi tidak secara langsung menengani atau mengerjakan
barang (misalnya mandor, perancang model pakaian dalam perusahaan pakaian jadi,
pegawai administrasi pabrik) disebut dengan tenaga kerja tidak langsung (inderect
labor).
Penggolongan Biaya sesuai dengan Fungsi Pokok dari Kegiatan Aktivitas
Perusahaan
1. Biaya Produksi Barang
Jumlah rupiah atau kos yang melekat pada barang jadi yang diproduksi dalam suatu
periode dan ditransfer ke gudang barang jadi disebut dengan harga produksi atau
harga produksi barang (cost of goods manufactured). Bila perusahaan tidak
memproduksi sendiri barang jadi tersebut maka harga produksi ini akan setara dengan
pembelian dalam perusahaan perdagangan. Dengan demikian, harga produksi ini akan
merupakan komponen yang membentuk harga barang terjual seperti pada
perusahaan perdagangan. Kalau ditinjau dari kegiatan produksi dalam pabrik maka
harga produksi akan terdiri atas 3 komponen yaitu :
a. Biaya Bahan Baku
Merupakan jumlah rupiah (biaya) yang melekat pada bahan baku yang
dimasukkan dalam produksi (cost of raw material used). Biaya bahan baku ini
terdiri atas semua pengeluaran yang dilakukan perusahaan untuk memperoleh
bahan baku sampai bahan baku siap diproduksi. Harga bahan baku, ongkos
angkut pembelian bahan baku, potongan dan retur merupakan elemen yang
membentuk biaya bahan baku.
b. Biaya Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor Costs)
Merupakan biaya yang melekat pada atau berkaitan dengan tenaga kerja langsung.
Yang membentuk biaya tenaga kerja langsung biasanya tidak hanya gaji atau
upah saja tetapi termasuk pengeluaran lain yang berkaitan dengan tenaga kerja
(labor-related costs) misalnya uang lembur, tunjangan, iuran pensiun dan
sebagainya.
c. Biaya Overhead Pabrik (Manufacturing Overhead Costs)
Merupakan jumlah rupiah yang melekat pada fasilitas fisik dan penunjang dalam
memproduksi barang. Yang termasuk dalam biaya overhead pabrik ini adalah
antara lain :
• Biaya tenaga kerja tidak langsung
• Depresiasi mesin dan perlengkapannya
• Biaya bahan penolong/pembantu
• Bahan habis pakai pabrik
• Listrik dan air yang digunakan dalam pabrik
• Asuransi untuk fasilitas fisik pabrik
2. Biaya Pemasaran
Yaitu biaya dalam rangka penjualan produk selesai sampai dengan pengumpulan
piutang menjadi kas. Meliputi biaya untuk melaksanakan (1) fungsi penjualan; (2)
fungsi pergudangan produk selesai; (3) fungsi pengepakan dan pengiriman; (4) fungsi
advertensi; (5) fungsi pemberian kredit dan pengumpulan piutang; (6) fungsi faktur
atau administrasi penjualan.
3. Biaya Administrasi dan Umum
Yaitu semua biaya yang berhubungan dengan fungsi administrasi dan umum. Biaya
ini terjadi dalam rangka penentuan kebijaksanaan, pengarahan, dan pengawasan
kegiatan perusahaan secara keseluruhan. Termasuk dalam biaya ini gaji pimpinan
tertinggi perusahaan, personalia, sekretariat, akuntansi, hubungan masyarakan,
keamanan dan sebagainya.
4. Biaya Keuangan
Adalah semua biaya yang terjadi dalam melaksanakan fungsi keuangan, misalnya
biaya bunga.
Prosedur Akuntansi Biaya pada Metode Harga Pokok Pesanan
1. Jurnal Pembelian Bahan Baku dan Bahan Penolong
Persediaan Bahan Baku xxx -
Persediaan Bahan Penolong xxx -
Kas/Hutang Dagang - xxx
2. Jurnal Pemakaian Bahan Baku
Persediaan Barang Dalam Proses xxx -
Persediaan Bahan Baku - xxx
3. Jurnal Pemakaian Bahan Penolong
Biaya Overhead Pabrik xxx -
Persediaan Bahan Penolong - xxx
4. Jurnal Pembayaran Biaya Gaji dan Upah
Biaya Gaji dan Upah xxx -
Kas - xxx
5. Jurnal Distribusi Biaya Gaji dan Upah Langsung
Persediaan Barang Dalam Proses xxx -
Biaya Gaji dan Upah - xxx
6. Jurnal Distribusi Biaya Gaji dan Upah tidak Langsung
Biaya Overhead Pabrik xxx -
Biaya Gaji dan Upah - xxx
7. Jurnal Pembayaran Biaya Overhead Pabrik Lainnya
Biaya Overhead Pabrik xxx -
Kas - xxx
8. Jurnal Pembebanan Biaya Overhead Pabrik (Penyusutan)
Biaya Overhead Pabrik xxx -
Akumulasi Penyusutan - xxx
9. Jurnal Pembebanan Biaya Overhead Pabrik ke dalam Biaya Produksi
Persediaan Barang Dalam Proses xxx -
Biaya Overhead Pabrik - xxx
10. Jurnal Pemindahan Harga Pokok Produk Selesai
Persediaan Produk Selesai xxx -
Persediaan Barang Dalam Proses - xxx
11. Jurnal Penjulan atau Penyerahan Produk kepada Pemesan
Kas/Piutang Dagang xxx -
Penjualan - xxx
12. Jurnal Mencatat Harga Pokok Penjualan
Harga Pokok Penjualan xxx -
Persediaan Produk Selesai - xxx
13. Pembayaran Biaya Pemasaran dan Biaya Administrasi dan Umum
Biaya Pemasaran xxx -
Biaya Administrasi dan Umum xxx -
Kas - xxx
Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur dengan Metode Harga Pokok Pesanan
1. Laporan Harga Pokok Produk
Biaya Bahan Baku xxx
Biaya Tenaga Kerja xxx
Biaya Overhead Pabrik xxx
Harga Pokok Produksi xxx
2. Laporan Laba Rugi
Penjualan xxx
Harga Pokok Penjualan xxx
Laba Kotor xxx
Biaya Komersial :
Biaya Pemasaran xxx
Biaya Administrasi dan Umum xxx
Jumlah Biaya Komersial xxx
Laba/Rugi Bersih xxx
Read more ...

Pengantar Akuntansi Mudah banget


PENGANTAR AKUNTANSI

A.     DEFINISI AKUNTANSI
1.     Definisi dari sudut pemakai :
Akuntansi adalah suatu disiplin yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk
Melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu organisasi.

2.    Definisi dari sudut proses kegiatan
Akuntansi adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan Penga-nalisisan data keuangan suatu organisasi.

3.    Pemakai Laporan Keuangan
·      Manajer
·      Investor
·      Kreditur
·      Instansi Pemerintah
·      Organisasi Nirlaba
·      Pemakai Lainnya
4.    Bidang-bidang Akuntansi :
a)      Akuntansi Publik :
-       Auditing
-       Akuntansi Perpajakan
-       Konsultasi Manajemen

b) Akuntansi Intern :
-          Akuntansi Biaya
-          Penganggaran
-          Perancangan system informasi
-          Pemeriksaan Intern

5.    Prinsip-prinsip Akuntansi :
-          Konsep entitas
-          Prinsip Obyektif
-          Prinsip Cost
-           
JENIS – JENIS LAPORAN KEUANGAN

I.     LAPORAN LABA RUGI
Laporan ini memberikan informasi tentang hasil – hasil operasi perusahaan selama
periode tertentu. Komponen yang ada di dalam laporan laba rugi antara lain :

1.    PENJUALAN
Penjualan adalah pendapatan yang diperoleh dari penyerahan barang atau jasa kepada
langganan dalam periode tertentu

HARGA POKOK PENJUALAN
Harga Pokok Penjualan adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh atau mendapatkan barang yang dijual. Apabila barang yang dijual dibuat
sendiri oleh perusahaan (manufaktur) sebelum harga pokok penjualan ditetapkan
maka dihitung lebih dahulu besarnya harga pokok produksi yaitu seluruh biaya –
biaya yang dikeluarkan untuk membuat atau memproduksi barang yang akan dijual
tersebut baik biaya bahan yang dipakai, tenaga kerja maupun biaya overhead pabrik.
BIAYA OPERASI
Biaya operasi adalah biaya – biaya yang dikeluarkan dalam rangka untuk mmbiayai
aktivitas operasi perusahaan baik administrasi maupun penjualan. Biaya ini dapat
dibagi menjadi dua kelompok, yaitu :
1. Biaya Penjualan adalah biaya yang dikeluarkan dan terkait dengan kegiatan
penjualan.
2. Biaya Administrasi Umum adalah biaya yang dikeluarkan dan terkait dengan
kegiatan di bagian kantor (administrasi umum)
PENDAPATAN DAN BIAYA DI LUAR USAHA / OPERASI
Pendapatan dan Biaya Di Luar Usaha adalah semua pendapatan yang diperoleh atau
beban yang timbul dari kativitas – aktivitas di luar usaha utama perusahaan
POS – POS LUAR BIASA
Pos – pos luar biasa adalah laba atau rugi yang timbul di luar usaha utama yang
bersifat insidentil. Ciri-ciri laba atau rugi luar biasa adalah : bersifat tidak normal,
tidak sering tertinggi.
PAJAK PENGHASILAN
Pajak penghasilan yang dihitung dari laba bersih sesuai dengan peraturan perpajakan
yang berlaku.
II. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Laporan perubahan modal adalah laporan yang menunjukkanperubahan ekuitas
selama periode tertentu.
Contoh :
PT. KUSUMA
Laporan Laba Ditahan
31 Desember 2000
Saldo laba ditahan, 1 Januari 2000 xxxxxxxx
Laba bersih tahun 2000 xxxxxxxx
Pembayaran Deviden (xxxxxxxx)
Saldo laba ditahan, 31 Desember 2000 xxxxxxxx
III. NERACA
Neraca adalah laporan yang memberikan informasi tentang posisi atau keadaan
keuangan perusahaan pada suatu saat tertentu. Komponen – komponen yang ada di
dalam neraca antara lain :
AKTIVA
1. Aktiva Lancar
Aktiva Lancar adalah uang kas dan aktiva lain yang dharapkan akan berubah menjadi
uang kas atau dapat dijual/dipakai selama siklus operasi normal perusahaan. Rekening
yang ada pada aktiva lancer : Kas dan Setara Kas, Piutang, Sediaan, Biaya Dibayar
Dimuka, Investasi Jangka Pendek, Perlengkapan2. Investasi Jangka Panjang
Investasi Jangka Panjang adalah penanaman modal jangka panjang di luar usaha
pokok dengan tujuan untuk memperoleh pendapatan yang teratur, menjaga hubungan
baik dengan perusahaan lain. Contoh : Saham, obligasi, pembelian tanah atau
bangunan untuk dipakai di masa dating, tanaman – tanaman keras seperti kopi, karet
dan lain yang belum menghasilkan.
3. Aktiva Tetap atau Aktiva Tidak Lancar
Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang dimilki oleh perusahaan dengan tujuan
untuk dipakai dalam operasi perusahaan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun.
Rekening yang ada dalam aktiva tetap : Tanah, Bangunan, Mesin, Kendaraan,
Peralatan.
4. Aktiva Tetap Tidak Berwujud
Aktiva tetap tidak berwujud adalah hak-hak jangka panjang yang bersifat non fisik
atau immaterial yang dimiliki oleh perusahaan untuk dipergunakan dalam operasi.
Contoh : Hak Paten, hak cipta, merk dagang, franchise, goodwill, dll.
5. Aktiva Lain – lain
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah : aktiva tetap yang tidak digunakan,
bangunan dalam penyelesaian, piutang kepada pemegang saham, beban yang
ditangguhkan seperti biaya pra operasi.
KEWAJIBAN
1. Kewajiban Lancar (Kewajiban Jangka Pendek)
Kewajiban Lancar adalah kewajiban jangka pendek yang pelunasannya tidak lebih
atau sama dengan 1 tahun. Contoh : Utang dagang, utang pajak, utang gaji, utang
bunga, utang jangka panjang yang akan segera jatuh tempo, utang lain, pendapatan
diterima dimuka.
2. Kewajiban Tidak Lancar (Kewajiban Jangka Panjang)
Kewajiban Tidak Lancar adalah kewajiban jangka panjang yang pelunasannya lebih
dari 1 tahun. Contoh : Utang Bank, Utang Obligasi, dll.
EKUITAS
1. Untuk perusahaan berbentuk perseorangan atau persekutuan, modal dilaporkan
dalam satu perkiraan yaitu modal pemilik.
2. Untuk perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas modal pemilik dilaporkan ke
dalam Modal Disetor, Agio Saham dan Laba Ditahan.
SIKLUS AKUNTANSI
1. Pencatatan
2. Penggolongan
3. Peringkasan
4. Pelaporan
5. Penganalisisan
Persamaan Dasar Akuntansi
Aktiva adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan, seperti kas, piutang usaha, piutang
wesel, perlengkapan, biaya dibayar dimuka, tanah, gedung, mesin, kendaraan dan
peralatan.
Kewajiban adalah kewajiban atau utang perusahaan kepada pihak lain yang harus
segera dibayar. Seperti Utang Usaha, Utang Wesel, Pendapatan Diterima Dimuka,
Utang Bank Jangka Panjang dan lain-lain.
Modal adalah hak para pemilik perusahaan. Seperti Modal perorangan, modal saham
dan laba ditahan.
Contoh soal :
1. Pak Andi memasukkan kas sebagai modal awal usahanya sebesar Rp.
20.000.000,-
2. Membeli peralatan kantor secara kredit sebesar Rp. 5.000.000,-
3. Membayar biaya listrik sebesar Rp. 1.000.000,-
4. Menerima pendapatan jasa sebesar Rp. 2.000.000,-
Aktiva = Kewajiban + Modal
Jawab :
Aktiva = Kewajiban + Modal
Kas + Peralatan = Utang Usaha + Modal, Andi
1. +20.000.000 = + 20.000.000
2. + 5.000.000 = + 5.000.000
3. – 1.000.000 = - 1.000.000
4. + 2.000.000 = + 2.000.000
Sifat – sifat Rekening
Jenis Rekening Bertambah Berkurang Saldo Normal
Aktiva Debit Kredit Debit
Kewajiban Kredit Debit Kredit
Modal Kredit Debit Kredit
Prive Debit Kredit Debit
Pendapatan Kredit Debit Kredit
Biaya Debit Kredit Debit
JURNAL
Jurnal adalah alat untuk mencatat transaksi perusahaan yang dilakukan secara
kronologis (berdasarkan urut waktu terjadinya) dengan menunjukkan rekening yang
harus didebet dan dikredit beserta jumlah rupiahnya masing-masing.
Contoh bentuk jurnal :
Tanggal Nama
Rekening
Dan keterangan
Nomor
Rekening
Debet
( Rp )
Kredit
( Rp )
POSTING
Proses memindahkan ayat-ayat jurnal yang telah dibuat dalam buku jurnal ke buku
besar.
Contoh Buku Besar :Bentuk T
Tanggal Keterangan Jumlah Tanggal Keterangan Jumlah
Contoh Buku Besar : Bentuk Saldo Berjalan
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
NERACA SALDO
Suatu daftar saldo rekening yang terdapat di buku besar.
PT. X
Neraca Saldo
Per 31 Desember XXXX
Keterangan Debet Kredit
PROSES PENYESUAIAN
Tujuan proses penyesuaian adalah :
1. Agar setiap rekening riil, khususnya rekening-rekening aktiva dan rekeningrekening
utang, menunjukkan jumlah yang sebenarnya pada akhir periode
2. Agar setiap rekening nominal (rekening-rekening pendapatan dan biaya)
menunjukkan pendapatan dan biaya yang seharusnya diakui dalam suatu
periode.
Saldo-saldo rekening buku besar ke dalam kolom neraca saldo pada
formulir neraca lajur.
2. Masukkan ayat-ayat jurnal penyesuaian ke dalam kolom penyesuaian
3. Mengisi kolom neraca saldo setelah disesuaikan.
4. Memindahkan jumlah-jumlah di kolom neraca saldo setelah disesuaikan ke
dalam kolom laba rugi atau neraca.
5. Menjumlahkan kolom laba rugi dan neraca, memasukkan angka laba bersih
atau rugi bersih sebagai angka pengimbang ke dalam kedua pasang kolom
diatas.
JURNAL PENUTUP
Jurnal yang dibuat untuk memindahkan saldo-saldo rekening sementara (rekeningrekening
nominal dan rekening prive).
Tujuan pembuatan jurnal penutup adalah :
1. Untuk menutup saldo yang terdapat dalam semua rekening sementara sehingga
menjadi nol.
2. Agar saldo rekening modal menunjukkan jumlah yang sesuai dengan keadaan
pada akhir periode.
Penutupan pembukuan biasanya dilakukan dengan urutan sebagai berikut :
1. Menutup semua rekening pendapatan dengan memindahkan saldo setiap
rekening pendapatan ke rekening Laba Rugi.
2. Menutup semua rekening biaya dengan memindahkan saldo setiap rekening
biaya ke rekening Laba Rugi.
3. Menutup Rekening Laba Rugi dengan memindahkan saldo rekening tersebut
ke rekening Modal. Untuk perseroan terbatas, rekening laba rugi dipindahkan
ke rekening Laba Ditahan.
4. Menutup rekening Prive atau deviden dengan memindahkan saldo rekening
tersebut ke rekening Modal atau Laba ditahan
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
Akuntansi perusahaan dagang mempunyai karakteristik tersendiri dan berbeda dengan
perusahaan jasa. Dalam akuntansi perusahaan dagang terdapat rekening – rekening
sebagai berikut :
1. Penjualan : dicatat pada saat terjadi transaksi penjualan baik secara tunai
maupun secara kredit.
Kas xxx
Penjualan xxx
Piutang Dagang xxx
Penjualan xxx
2. Retur Penjualan : dicatat pada saat terjadi transaksi pengembalian barang
dagangan yang sudah dijual karena alasan tertentu.
Retur Penjualan xxx
Kas / Piutang Dagang xxx
3. Potongan penjualan : dicatat saat terjadi transaksi pembayaran piutang dari
customer pada masa discount/sesuai dengan syarat pembayaran yang
ditetapkan.
Kas xxx
Potongan Penjualan xxx
Piutang Dagang xxx
4. Pembelian : dicatat pada saat terjadi transaksi pembelian barang dagangan
baik secara tunai maupun secara kredit (apabila perusahaan menggunakan
metode periodik pada persediaannya)
Pembelian xxx
Kas / Utang Dagang xxx
5. Retur Pembelian : dicatat pada saat terjadi transaksi pengembalian barang
dagangan yang sudah dibeli dengan alasan tertentu.
Kas / Utang Dagang xxx
Retur Pembelian xxx
6. Potongan pembelian : dicatat saat terjadi transaksi pembayaran utang kepada
supplier pada masa discount/sesuai dengan syarat pembayaran yang
ditetapkan.
Utang Dagang xxx
Kas xxx
Potongan Pembelian xxx
7. Harga Pokok Pembelian : dihitung dari pembelian bruto + biaya angkut
pembelian – retur pembelian – potongan pembelian.
8. Harga Pokok Penjualan : dihitung dari persediaan barang dagangan awal +
harga pokok pembelian – persediaan barang dagangan akhir.
Jurnal Penyesuaian
Untuk jurnal penyesuaian pada perusahaan dagang sama dengan perusahaan jasa,
terkecuali penyesuaian untuk persediaan barang dagangannya. Ada 2 metode
penyesuaian, yaitu :
Metode Harga Pokok Penjualan
Jurnal yang dibuat :
Persediaan Barang Dagangan (Akhir) xxx
Retur pembelian xxx
Potongan Pembelian xxx
Harga Pokok Penjualan xxx
Harga Pokok Penjualan xxx
Persediaan Barang Dagangan (Awal) xxx
Pembelian xxx
Biaya Angkut Pembelian xxx
Metode Ikhtisar Laba Rugi
Jurnal Yang dibuat :
Persediaan Barang Dagangan (Akhir) xxx
Ikhtisar L/R xxx
Ikhtisar L/R xxx
Persediaan Barang Dagangan (Awal) xxx
Langkah penyusunan laporan keuangan sama dengan yang telah diuraikan diatas.
Contoh bentuk-bentuk laporan keuangan :
UD. Sanjaya
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun yang berakhir 31 Desember 2000
Penjualan xxxx
Retur Penjualan (xxxx)
Potongan Penjualan (xxxx)
Penjualan Bersih xxxx
Harga Pokok Penjualan :
- Persediaan barang dagangan, 1 Januari 2000 xxxx
- Pembelian xxxx
- Biaya angkut pembelian xxxx
- Pembelian Bersih xxxx
- Retur Pembelian (xxxx)
- Potongan Pembelian (xxxx)
- Harga Pokok Pembelian xxxx
- Barang Tersedia Untuk Dijual xxxx
- Persediaan Barang Dagangan Akhir (xxxx)
Harga Pokok Penjualan (xxxx)
Laba Kotor xxxx
Biaya Operasional :
Biaya Penjualan xxxx
Biaya Administrasi dan Umum xxxx
Jumlah Biaya Operasional (xxxx)
Laba Operasional xxxx
Pendapatan dan Biaya Diluar Usaha :
Pendapatan Sewa xxxx
Biaya Bunga (xxxx)
Xxxx
Laba bersih sebelum pajak xxxx
UD. Sanjaya
Laporan Perubahan Modal
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2000
Modal, Tn. Sanjaya, 1 Januari 2000 xxxxx
Laba bersih tahun berjalan xxxxx
Prive, Tn. Sanjaya (xxxxx)
Kenaikan atau penurunan modal xxxxx
Modal, Tn. Sanjaya, 31 Desember 2000 xxxxx
UD. Sanjaya
Neraca
Per 31 Desember 2000
AKTIVA
Aktiva Lancar :
- Kas dan Setara Kas xxxxx
- Piutang Dagang xxxxx
- Persediaan Barang Dagangan xxxxx
- Perlengkapan Toko xxxxx
- Sewa Dibayar Dimuka xxxxx
- Lain-lain xxxxx
Jumlah Aktiva Lancar
xxxxx
Aktiva Tidak Lancar :
- Tanah xxxxx
- Bangunan xxxxx
- Akumulasi Depresiasi Bangunan (xxxxx)
- Kendaraan xxxxx
- Akumulasi Depresiasi Kendaraan (xxxxx)
- Peralatan xxxxx
- Akumulasi Depresiasi Peralatan (xxxxx
- Merk Dagang xxxxx
Jumlah Aktiva Tidak Lancar xxxxx
Total Aktiva xxxxx
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
KEWAJIBAN :
Kewajiban Lancar :
- Utang dagang xxxxx
- Utang Pajak xxxxx
Jumlah Kewajiban Lancar xxxxx
Kewajiban Tidak Lancar :
- Utang Bank xxxxx
- Utang Luar Negeri xxxxx
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar xxxxx
Jumlah Kewajiban xxxxx
EKUITAS :
- Modal, Tn Sanjaya xxxxx
Total Kewajiban dan Ekuitas xxxxx
JURNAL PENUTUP
Penjualan
Potongan Pembelian
Ikhtisar L/R
Ikhtisar L/R
Pembelian
Biaya Angkut
Biaya lain-lain
Ikhtisar L/R
Modal, X
Perusahaan Peorangan
Modal, X
Prive, X
Ikhtisar L/R
Laba Ditahan
Perseroan Terbatas
Laba Ditahan
Deviden
Perusahaan Dagang Gulagalugu
Daftar Saldo
30 September 2001
Kas
Piutang Dagang
Persediaan Barang Dagangan
Perlengkapan Kantor
Asuransi Dibayar Dimuka
Peralatan Pengangkutan
Akumulasi Depresiasi Peralatan
Utang Dagang
Modal, Ny. Hani
Prive, Ny. Hani
Penjualan
Retur Penjualan
Potongan Penjualan
Pembelian
Retur Pembelian
Biaya Pengangkutan Pembelian
Potongan Pembelian
Biaya Gaji
Biaya Sewa
Biaya Iklan
Biaya Pemeliharaan
Macam-macam biaya
Rp. 50.800.000,-
91.200.000,-
113.400.000,-
7.450.000,-
8.600.000,-
162.000.000,-
26.300.000,-
30.600.000,-
333.450.000,-
152.000.000,-
821.400.000,-
10.250.000,-
12.450.000,-
493.300.000,-
8.400.000,-
7.400.000,-
9.100.000,-
84.000.000,-
12.000.000,-
13.900.000,-
2.400.000,-
8.100.000,-
Informasi Tambahan :
1. Persediaan barang dagangan pada tanggal 30 September 2001 berjumlah Rp.
122.000.000,-
2. Asuransi dibayar dimuka yang sudah terpakai (digunakan) berjumlah Rp.
3.800.000,-
3. Depresiasi peralatan pengangkutan diperkirakan berjumlah Rp. 36.000.000,-
4. Persediaan perlengkapan yang masih ada berjumlah Rp. 2.700.000,-
5. Gaji yang belum dibayar dan belum dicatat berjumlah Rp. 42.500.000,-
Diminta :
1. Buat jurnal penyesuaian per 30 September 2001 !
2. Buat Neraca Lajur per 30 September 2001 !
3. Susunlah Laporan Keuangan per 30 September 2001 !
Dugan Company
Daftar Saldo
30 September 2001
Kas
Piutang Dagang
Piutang Wesel
Persediaan Barang Dagangan
Perlengkapan Toko
Asuransi Dibayar Dimuka
Peralatan Toko
Akumulasi Depresiasi Peralatan
Utang Dagang
Pendapatan Diterima Dimuka
Modal Saham
Laba Ditahan
Deviden
Penjualan
Pembelian
Biaya Gaji Penjualan
Biaya Sewa
Biaya Iklan
Biaya Penjualan Lain-lain
Biaya Gaji Kantor
Biaya Listrik
Biaya Pajak
Biaya Administrasi Lain-lain
$ 19,960
53,340
50,000
120,200
2,620
2,980
164,200
84,600
32,000
3,600
150,000
95,950
16,000
790,500
513,700
79,800
25,000
24,800
1,600
53,700
17,400
7,850
3,500
Informasi Tambahan :
1. Bunga yang belum diterima sebesar $ 2,500
2. Persediaan barang dagangan pada tanggal 30 September 2001 $ 100,000
3. Asuransi Dibayar Dimuka yang terpakai $ 2,060
4. Persediaan perlengkapan toko yangh masih ada $ 1,020
5. Depresiasi peralatan toko $ 9,300
6. Gaji yang belum dibayar terdiri dari :
- Gaji Penjualan $ 1,500
- Gaji Kantor $ 1,200
7. Pendapatan sewa diterima dimuka yang sudah dapat diakui sebagai
pendapatan sewa sebesar $ 2,800.
Diminta :
1. Buat jurnal penyesuaian per 30 September 2001 !
2. Buat Neraca Lajur per 30 September 2001 !
3. Susunlah Laporan Keuangan per 30 September 2001 !
UD. Cahaya Abadi adalah sebuah perusahaan pengecer yang melakukan penutupan
buku setiap tanggal 31 Desember. Pada tanggal 31 Desember 2000, perusahaan telah
menyusun neraca saldo sebagai berikut :
Kas
Piutang Dagang
Sediaan Barang Dagangan
Asuransi Dibayar Dimuka
Perlengkapan
Tanah
Bangunan
Akumulasi Depresiasi Bangunan
Peralatan Kantor
Akumulasi Depresiasi Peralt. Kantor
Utang Dagang
Utang Hipotik
Modal, Tn. Ari
Prive, Tn Ari
Penjualan
Retur Penjualan
Pembelian
Retur Pembelian
Potongan Pembelian
Biaya Angkut Pembelian
Biaya Gaji
Biaya Perjalanan
Biaya Kantor
Biaya Reparasi Gedung
10.200.000
18.000.000
14.175.000
1.660.000
665.000
18.000.000
62.000.000
6.800.000
18.000.000
600.000
129.800.000
900.000
23.000.000
5.200.000
1.300.000
6.000.000
16.000.000
2.100.000
12.800.000
11.000.000
87.200.000
183.200.000
1.400.000
2.600.000
316.300.000
316.300.000
Informasi tambahan :
1. Sediaan barang dagangan pada tanggal 31 Desember 2000 berjumlah
Rp. 16.400.000,-.
2. Asuransi Dibayar Dimuka yang sudah terpakai (digunakan) berjumlah
Rp. 860.000,-
3. Depresiasi bangunan 5% per tahun, depresiasi peralatan kantor 10% per tahun.
4. Perlengkapan yang masih ada Rp. 230.000,-
5. Gaji yang belum dibayar dan dicatat berjumlah Rp. 2.700.000,-.
Diminta :
1. Buatlah jurnal penyesuaian dan neraca lajur per 31 Desember 2000 !
2. Susunlah laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Modal dan Neraca per
31 Desember 2000 !
Berikut data transaksi PT. Marengan selama bulan Februari 2001 :
1 Dijual barang dagangan kepada PT. Duta senilai Rp. 20.000.000 dengan faktur
no. 001, syarat pembayaran 2/10, n/30
2 Dibeli barang dagangan dari CV. Sukses senilai Rp. 10.000.000 dengan termin
5/15,n/45.
3 Dijual barang dagangan kepada PT. Emir senilai Rp. 40.000.000, termin
4/10,n/30
4 Dikembalikan barang dagangan dari PT. Duta karena rusak senilai Rp.
1.000.000.
5 Dibeli Peralatan Kantor secara tunai Rp. 5.000.000
6 Dijual barang dagangan kepada PT. Sinaga senilai Rp. 50.000.000 tunai.
7 Dikembalikan barang dagangan yang dijual pada tanggal 6 senilai Rp.
2.500.000
8 Telah diterima pelunasan piutang dari PT. Duta.
9 Telah diterima pelunasan piutang dari PT. Emir.
10 Pembayaran utang kepada CV. Sukses.
11 Dibayar gaji pegawai sebesar Rp. 3.000.000
12 Dibayar biaya listrik, air dan telepon masing-masing Rp. 1.000.000, Rp.
500.000, Rp. 2.000.000.
13 Dibeli barang dagangan dari CV. Sukses senilai Rp. 25.000.000 dengan termin
5/15,n/45.
14 Dibayar biaya komisi penjualan sebesar Rp. 1.200.000
15 Dikembalikan barang dagangan yang dibeli pada tanggal 13 senilai Rp.
1.500.000
16 Diterima pendapatan sewa sebesar Rp. 10.000.000
17 Dibayar pajak penghasilan Rp. 1.350.000
18 Dibayar sebagian utang kepada CV. Sukses senilai Rp. 10.000.000
19 Dijual barang dagangan kepada PT. Duta senilai Rp. 50.000.000 dengan faktur
no. 050, syarat pembayaran 2/10, n/30
20 Dibeli barang dagangan dari PT. Jamrud senilai Rp. 30.000.000 dengan termin
2/10,n/30.
21 Dibeli barang dagangan dari PT. Niaga senilai Rp. 40.000.000 dengan termin
4/15,n/45.
22 Dikembalikan barang dagangan yang dibeli pada tanggal 20 senilai Rp.
1.000.000
23 Dibayar gaji pegawai sebesar Rp. 3.000.000
24 Dibeli Perlengkapan kantor senilai Rp. 500.000
25 Diterima pendapatn bunga deposito sebesar Rp. 1.500.000
26 Dibayar komisi penjualan Rp. 1.000.000
27 Dibayar sumbangan HUT Kota Surabaya Rp. 5.000.000
28 Dijual barang dagangan kepada PT. Emir senilai Rp. 60.000.000, syarat
pembayaran 2/10, n/30
Diminta :
a. Buatlah jurnal umum untuk masing-masing transaksi di atas !
b. Buatlah buku besar untuk masing-masing rekening, saldo kas yang ada
Rp. 50.000.000.
Berikut transaksi yang terjadi di CV. Bulan Bintang selama bulan Maret 2000 :
1 Penjualan barang dagangan kepada UD. Terang senilai Rp. 100.000.000,
termin 2/10, n/30
2 Pembelian barang dagangan dari Toko Makmur senilai Rp. 50.000.000,
termin 3/10, EOM
3 Penjualan tunai barang dagangan senilai Rp. 200.000.000
4 CV. Bulan Bintang meminjam uang dari Bank Agro sebesar Rp.
150.000.000
5 Dikembalikan barang yang dijual pada tanggal 1 Maret karena rusak
senilai Rp. 3.000.000.
6 Dibeli komputer senilai Rp. 5.000.000 tunai
7 Diterima pelunasan piutang dari UD. Terang sebesar Rp. 50.000.000 atas
penjualan tanggal 1 Maret.
8 Barang yang dibeli tanggal 2 Maret dikembalikan sebesar Rp. 2.500.000
9 Dibayar gaji pegawai sebesar Rp. 4.000.000
10 Penjualan tunai barang dagangan senilai Rp. 108.000.000
11 Dibayar utang kepada Toko Makmur
12 Pembelian barang dagangan secara kredit dari Toko Sejahtera senilai Rp.
30.000.000, termin 5/15, n/45.
13 Pembelian barang dagangan dari UD. Lancar senilai Rp. 50.000.000,
termin 2/10, n/30.
14 Penjualan barang dagangan kepada PT. Mahardika senilai Rp. 80.000.000,
termin 3/10, n/30.
15 Penjualan barang dagangan kepada UD. Terang senilai Rp. 75.000.000,
termin 5/10, n/30.
16 Dibayar biaya listrik, air, dan telepon Rp. 2.500.000.
17 Dikembalikan barang dagangan yang dibeli pada tanggal 13 senilai Rp.
4.000.000
18 Diterima pelunasan piutang dari UD. Terang atas saldo penjulan pada
tanggal 1 Maret.
19 Diterima pelunasan dari PT. Mahardika.
20 Penjualan barang dagangan secara tunai Rp. 15.000.000.
21 Dikembalikan barang dagangan yang dijual kepada UD. Terang senilai Rp.
3.500.000.
22 Dibayar biaya sumbangan sebesar Rp. 1.000.000.
23 Diterima pelunasan dari UD. Terang.
24 Penjualan barang dagangan senilai Rp. 20.000.000 kepada PT. Mahardika,
termin 2/15, EOM.
25 Dibayar komisi penjualan sebesar Rp. 5.000.000.
26 Dibayar utang kepada Bank Agro sebesar Rp. 25.000.000 dan biaya bunga
sebesar Rp. 800.000.
Diminta :
a. Buatlah jurnal umum untuk masing-masing transaksi di atas !
b. Buatlah buku besar untuk masing-masing rekening, saldo kas yang ada
Rp. 100..000.000.
Berikut daftar saldo per 1 Juli 1999 yang dimiliki oleh Penjahit Rapijali :
101 Kas Rp. 1.700.000
102 Piutang Usaha 2.050.000
103 Perlengkapan 1.300.000
201 Peralatan Jahit 7.400.000
202 Akumulasi Depresiasi 1.400.000
301 Utang Usaha 1.800.000
302 Utang Bank 2.500.000
401 Modal, Samsudin 6.000.000
402 Prive, Samsudin 570.000
501 Pendapatan Jahit 5.250.000
601 Gaji Penjahit 2.450.000
602 Biaya Listrik dan Air 810.000
603 Biaya Reparasi 95.000
604 Biaya Perlengkapan -
605 Biaya Depresiasi -
609 Biaya Macam-macam 375.000
701 Biaya bunga bank 200.000
Berikut ini transaksi yang terjadi selama bulan Juli dan Agustus 1999 :
Juli :
1 : Menerima pelunasan piutang usaha Rp. 750.000
3 : Menerima pendapatan jahit Rp. 300.000
4 : Membeli perlengkapan seperti kancing baju dan lain-lain Rp. 50.000 kredit.
8 :Membayar biaya listrik Rp. 35.000
29 : Membayar biaya air Rp. 47.500
30 : Membayar gaji pegawai Rp. 400.000
Agustus :
4 : Menerima pendapatan jahit Rp. 400.000
5 : Membeli perlengkapan jahit Rp. 35.000 kredit.
10 Membayar biaya macam-macam Rp. 15.000
18 : Melunasi Utang Usaha Rp. 500.000.
29 : Membayar biaya listrik dan air Rp. 55.000.
30 : Membayar gaji penjahit Rp. 420.000
31 : Menerima pendapatan jahit Rp. 280.000
Diminta
Buatlah jurnal bulan Juli dan Agustus, Buku besar dan Neraca Saldo per 31 Agustus
1999.
Berikut ini neraca saldo Perusahaan Jasa Cleaning Service Amir per 31 Desember
2006 :
Nama Rekening Debet
( Rp. )
Kredit
( Rp. )
Kas
Piutang Usaha
Perlengkapan kantor
Sewa Dibayar Dimuka
Iklan Dibayar Dimuka
Tanah
Kendaraan
Akumulasi Depresiasi Kendaraan
Peralatan
Akumulasi Depresiasi Peralatan
Utang Usaha
Pendapatan Sewa Diterima Dimuka
Utang Gaji
Modal, Amir
Prive, Amir
Pendapatan Jasa
Biaya Gaji
Biaya LT-PAM
Biaya Pemeliharaan Kantor
1.000.000
400.000
500.000
12.000.000
5.000.000
50.000.000
80.000.000
10.000.000
2.000.000
11.000.000
5.500.000
1.100.000
178.500.000
-
-
2.500.000
54.000.000
1.500.000
65.500.000
55.000.000
178.500.000
Informasi tambahan :
1. Sewa dibayar dimuka dibayar tanggal 1 April 2006 untuk jangka waktu 2
tahun.
2. Iklan Dibayar Dimuka untuk 100X terbit. Sampai tanggal 31 Desember 2006
yang sudah diterbitkan 30X.
3. Perlengkapan kantor yang masih ada Rp. 200.000,-
4. Kendaraan dipakai mulai tanggal 2 Januari 2006 dengan umur ekonomis 8
tahun, metode depresiasi garis lurus.
5. Peralatan dipakai mulai 1 Juli 2006 dengan umur ekonomis 5 tahun, metode
depresiasi garis lurus.
6. Pendapatan sewa diterima dimuka tanggal 1 Juni 2006 untuk jangka waktu 3
tahun.
7. Gaji yang belum dibayar Rp. 1.000.000,-
8. Biaya LT-PAM yang belum dibayar Rp. 900.000,-
Diminta :
1. Buat jurnal penyesuaian per 31 Desember 2006
2. Susunlah Neraca Lajur per 31 Desember 2006
3. Susunlah Laporan L/R , Laporan Perubahan Modal dan Neraca.
4. Buat Jurnal Penutup
Mr. Freddy mendirikan perusahaan event organizer dengan nama “Freddy
Entertaintment”. Berikut transaksi yang terjadi selama bulan Agustus 2005 :
01 Mr. Freddy menginvestasikan uang tunai ke dalam perusahaannya senilai Rp.
100.000.000,-, kendaraan Rp. 150.000.000,-, peralatan kantor Rp. 10.000.000,-,
gedung senilai Rp. 200.000.000,- dan tanah senilai Rp. 300.000.000,-.
01 Membeli alat tulis kantor senilai Rp. 5.000.000,- dengan potongan harga 5%.
01 Membayar sewa truk senilai Rp. 5.000.000,- untuk jangka waktu 5 bulan.
02 Menerima kas dari klien sebesar Rp. 50.000.000,- atas penjualan jasa
03 Menerima uang dari hasil menyewakan tanah yang dimiliki sebesar Rp.
5.000.000,-. Sewa tersebut untuk jangka waktu 2 tahun.
04 Membayar biaya perbaikan komputer sebesar Rp. 250.000,-
05 Telah diselesaikan pesanan acara dari klien senilai Rp. 25.000.000,-, tapi uangnya
belum diterima.
06 Membayar biaya pemeliharaan gedung sebesar Rp. 500.000,-
07 Membeli kendaraan pick up senilai Rp. 100.000.000,-, dibayar tunai Rp.
25.000.000,-, sisanya diangsur beberapa kali.
08 Diterima pembayaran dari klien untuk acara tanggal 5 Agustus 2005.
09 Membeli materai sebesar Rp. 120.000,-
10 Membayar biaya pengiriman surat sebesar Rp. 80.000,-
11 Mr. Freddy mengambil uang untuk keperluan pribadi sebesar Rp. 2.000.000,-
12 Membeli bensin untuk kendaraan sebesar Rp. 250.000,-
14 Diterima pesanan acara dari klien untuk tanggal 20 Agustus dengan menerima
uang muka sebesar Rp. 10.000.000,-
15 Dikeluarkan biaya untuk kegiatan diskusi dengan calon customer di Amadeus Café
sebesar Rp. 500.000,-
16 Dikeluarkan biaya transport bagian marketing sebesar Rp. 600.000,-
17 Dibeli perlengkapan untuk acara tanggal 20 Agustus sebesar Rp. 5.000.000,- dan
dibayar tunai Rp. 2.000.000,- sisanya 1 minggu kemudian.
18 Dibayar honor artis sebesar Rp. 30.000.000,- untuk acara tanggal 20 Agustus.
19 Dikeluarkan biaya makan dan minum untuk seluruh krue acara dan karyawan
sebesar Rp. 1.500.000,-.
20 Diterima sisa pembayaran dari klien untuk acara tanggal 20 Agustus sebesar Rp.
90.000.000,-.
21 Membeli bensin untuk kendaraan sebesar Rp. 300.000,-
22 Membayar sisa utang yang timbul tanggal 17 Agustus
23 Membayar bonus bagian marketing sebesar Rp. 2.000.000,-
24 Membayar sumbangan HUT RI sebesar Rp. 250.000,-
25 Membayar iuran sampah Rp. 25.000,-
27 Membeli oli kendaraan Rp. 150.000,-
28 Membayar biaya perbaikan mobil sebesar Rp. 200.000,-
31 Gaji bulan Agustus yang belum dibayar Rp. 5.000.000,-
31 Biaya listrik, telepon dan air yang belum dibayar Rp. 1.500.000,-.
Diminta : Buat jurnal umum untuk masing-masing transaksi diatasPada bulan Desember 2003 Tn. Agus membuka usaha service AC dan Kulkas di
Masohi. Transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama bulan Desember 2003
adalah :
02 Tn. Agus menginvestasikan uang Rp. 15.000.000,- dan peralatan Rp. 5.000.000,-
untk perusahaannya.
03 Dibeli 2 kendaraan dengan harga @ Rp. 10.000.000,- dari Pelangi Motor dengan
uang muka sebesar Rp. Rp. 12.000.000,-.
05 Dibeli perlengkapan secara tunai sebesar Rp. 500.000,-
06 Diterima uang dari langganan atas jasa service sebesar Rp 1.250.000,-
08 Diterima uang dari Tn. Budi atas sebuah kendaraan yang disewakan kepadanya
untuk 4 bulan @ Rp. 500.000,-
12 Dibayar iklan kepada harian Media Indonesia untuk 10 kali terbit sebesar Rp.
500.000,-
16 Diterima pekerjaan jasa service dari langganan sebesar Rp. 1.500.000,- dan tagihan
difakturkan kepada langganan.
20 Dibayar biaya serba-serbi untuk bulan Desember 2003 sebesar Rp. 400.000,-
24 Diterima uang dari langganan atas penjualan jasa service tertanggal 16 Desember
sebesar Rp. 1.000.000,-
27 Dibayar biaya gaji karyawan bulan Desember sebesar Rp. 400.000,-
28 Dibeli perlengkapan tamabahan secara tunai sebesar Rp. 500.000,-.
Diminta :
1. Buatlah jurnal umum untuk masing-masing transaksi diatas !
2. Postinglah jurnal umum tersebut ke dalam buku besar !
3. Susunlah Neraca Saldo per 31 Desember 2003 !
Berikut ini neraca saldo Perusahaan Dagang Utama Sejahtera per 30 April 2004 :
Perusahaan Dagang “Utama Sejahtera”
Neraca Saldo
Per 30 April 2004
Nama Rekening Debet
( Rp.)
Kredit
( Rp. )
Kas
Piutang Dagang
Persediaan Barang Dagangan
Sewa Dibayar Dimuka
Perlengkapan Toko
Peralatan Toko
Akumulasi Depresiasi Peralatan Toko
Utang Dagang
Utang Bank
Modal, Tn.Tono
Prive, Tn. Tono
Penjualan
Retur Penjualan
Potongan Penjualan
Pembelian
Biaya Angkut Pembelian
Potongan Pembelian
Biaya Gaji
8.156.000,-
2.000.000,-
3.000.000,-
2.400.000,-
700.000,-
6.000.000,-
100.000,-
200.000,-
40.000,-
2.300.000,-
50.000,-
300.000,-
---------------------------
-
25.246.000,-
-
1.000.000,-
1.000.000,-
17.000.000,-
6.200.000,-
46.000,-
------------------------
-
25.246.000,-
Informasi tambahan :
1. Persediaan Barang Dagangan per 30 April 2004 hasil perhitungan secara fisik
sebesar Rp. 2.250.000,-
2. Perlengkapan toko per 30 April yang masih ada Rp. 400.000,-
3. Sewa dibayar dimuka (lihat neraca saldo) dibayar pada tanggal 2 April 2004
untuk 2 tahun.Tutup buku 30 April 2004.
4. Peralatan toko untuk bulan April disusutkan sebesar Rp. 100.000,-
5. Biaya Telepon dan Listrik yang belum dibayar sebesar Rp. 100.000,-
Diminta :
1. Buat jurnal penyesuaian per 30 April 2004 !
2. Susunlah Neraca Lajur per 30 April 2004 !
3. Susunlah Laporan Keuangan per 30 April 2004 ( Laporan Laba Rugi, Laporan
Perubahan Modal dan Neraca ) !
Berikut ini neraca saldo per 31 Desember 2006 Perusahaan Jasa “Dekorasi Indah”
yang didirikan Bapak Lucky :
Perusahaan Jasa “Dekorasi Indah”
Neraca Saldo
Per 31 Desember 2006
Nama Rekening Debet
( Rp. )
Kredit
( Rp. )
Kas
Piutang Usaha
Piutang Bunga
Perlengkapan
Sewa Dibayar Dimuka
Iklan Dibayar Dimuka
Peralatan
Akumulasi Depreasiasi Peralatan
Utang Usaha
Modal, Tn. Lucky
Prive, Tn. Lucky
Pendapatan Jasa
Biaya Gaji
Biaya LT-PAM
Biaya Lain-lain
2.000.000,-
5.000.000,-
-
1.100.000,-
2.400.000,-
1.500.000,-
15.000.000,-
2.000.000,-
3.000.000,-
2.500.000,-
1.000.000,-
35.500.000,-
-
3.000.000,-
12.500.000,-
20.000.000,-
35.500.000,-
Informasi tambahan :
1. Pendapatan bunga yang belum diterima Rp. 500.000,-
2. Perlengkapan yang tersisa pada akhir tahun Rp. 200.000,-
3. Sewa Dibayar Dimuka sebesar Rp. 2.400.000,- (lihat neraca saldo) untuk 2
tahun dan dibayar pada tanggal 1 Juli 2006.
4. Iklan Dibayar Dimuka sebesar Rp. 1.500.000,- (lihat neraca saldo) untuk 5
bulan dan dibayar pada tanggal 1 November 2006.
5. Peralatan disusutkan sebesar 5% dari harga perolehan.
6. Gaji yang masih harus dibayar Rp. 600.000,-
Diminta :
1. Buat jurnal penyesuaian per 31 Desember 2006 !
2. Susunlah Neraca Lajur per 31 Desember 2006 !
3. Susunlah Laporan Keuangan ( Laporan L/R, Laporan Perubahan Modal dan
Neraca per 31 Desember 2006 )
Drg. Farhan membuka praktek perawatan gigi sejak tanggal 12 Desember 2006.
Transaksi-transaksi yang terjadi pada bulan Desember 2006 adalah sebagai berikut :
12 Drg. Farhan memasukkan kas sebagai modal awal sebesar Rp.
6.256.000,-
15 Dikeluarkan kas Rp. 136.000,- untuk membayar sewa ruangan
bulan Desember
16 Dibeli peralatan praktek sebesar Rp. 5.000.000,- secara kredit
17 Dibeli macam-macam perlengkapan praktek sebesar Rp. 183.600,-
tunai
18 Diterima kas dari hasil praktek sebesar Rp. 244.800,-
21 Diterima kas dari hasil praktek sebesar Rp. 455.000,-
22 Dikeluarkan kas sebesar Rp. 40.800,- untuk keperluan pribadi.
25 Dikeluarkan kas Rp. 1.360.000,- untuk membayar utang yang
timbul tanggal 16 Desember.
29 Dibayar gaji perawat yang membantu praktek sebesar Rp. 138.180
Diminta :
1. Buatlah Jurnal Umum yang diperlukan !
2. Postinglah jurnal umum ke dalam buku besar masing-masing rekening !
3. Susunlah Neraca Saldo per 31 Desember 2006 !













 Pengertian dan Hakikat Bisnis
Kegiatan bisnis dapat dirasakan oleh semua orang. Setiap hari kita terlibat dalam kegiatan bisnis seperti : berbelanja di pasar, membaca Koran, menonton televise, menggunakan angkutan kota, mengendarai motor, membeli makan di warung, membaca buku, ‘searching’ internet, memakai baju, menghubungi teman dengan HP, dan sebagainya.
Berbagai produk kita gunakan sebagai penunjang kegiatan dan pasti berhubungan dengan bisnis. Misalnya ketika menggunakan internet, kita berhubungan dengan bisnis warung internet, komputer atau laptop dan notebook (beragam merek Toshiba, AXIO, Apel, Dell, HP, dll), USB / eksternal harddisk, provider internet (Telkom Speedy, Telkomsel, Indosat, Esia, Axis, XL, dll), listrik dari PLN, FB, Twitter, Google, Bank Indonesia, ATM, dsb. Puluhan bahkan ratusan bisnis terhubung hanya untuk satu aktifitas menggunakan internet.
Hakikat bisnis adalah usaha untuk memenuhi kebutuhan manusia, organisasi ataupun masyarakat luas. Businessman (seorang pebisnis) akan selalu melihat adanya kebutuhan masyarakat dan kemudian mencoba untuk melayaninya secara baik sehingga masyarakat menjadi puas dan senang. Dari kepuasan masyarakat itulah si pebinisnis akan mendapatkan keuntungan dan pengembangan usahanya.
Melihat asal katanya (bahasa Inggris) berarti Perusahaan, Urusan atau Usaha. Hugges and Kapoor menyatakan : Business is the organized effort of individuals to produce and sell for a profit, the goods and services that satisfy society’s needs. The general term business refers to all such efforts within a society or within an industry.
Orang yang berusaha menggunakan uang dan waktunya dengan menanggung resiko dalam menjalankan kegiatan bisnis di sebut entrepreneur.
Adakah bisnis yang tidak bermotif mencari keuntungan ? Kalau diamati ada bisnis yang bermotif tidak mencari keuntungan seperti sekolah / perguruan tinggi CIC, PDAM, PLN, Pembuatan SIM/KTP, Puskesmas.RSUD, kebersihan kota, keamanan dan ketertiban lalu lintas. Walaupun ada pembayaran dari konsumen lebih diarahkan untuk operasional bisnis tersebut bukan mencari keuntungan bagi pemiliknya.
Hal di atas terkait definisi dari Brown and Petrello yang menyatakan : Business is an institution which produces goods and services demanded by people.
Bisnis dibedakan menjadi 4 macam berdasarkan jenis kegiatannya : (1) Bisnis ekstraktif; (2) Bisnis agraris; (3) Bisnis industry; (4) Bisnis jasa;
Dapat juga berkembang menjadi 9 macam kegiatan, yaitu : usaha pertanian, produksi bahan mentah, pabrik / manufaktur, konstruksi, usaha perdagangan besar dan kecil, transportasi dan komunikasi, usaha financial, asuransi, dan real estate, usaha jasa, dan usaha yang dilakukan oleh pemerintah.l
Bisnis dibedakan menjadi 4 macam kegunaan : (1) kegunaan bentuk / form utility; (2) kegunaan tempat / place utility; (3) kegunaan waktu / time utility; (4) kegunaan pemilikan / possession utility.
• Daya Tarik Bisnis
Indonesia sebagai Negara agraris dan maritime sangat ketinggalan dalam hal motivasi bergerak di bidang bisnis. Mengapa ? secara psikologis masyarakat di Indonesia merasa lebih berharga / bermartabat bila bekerja sebagai pegawai (terutama PNS) walaupun bergaji kecil. Padahal pebisnis bisa memiliki penghasilan lebih dibanding pegawai dan bahkan memiliki pegawai (karena pebisnis mengembangkan usahanya dan membutuhkan bantuan oranglain).
Faktor kontinuitas bisnis adalah : (sumber Buchari Alma : Pengantar Bisnis)
1. Likuiditas, yaitu kemampuan bisnis membayar utang-utang pada saat jatuh tempo. Likuiditas juga berarti mampu menjaga kelancaran proses produksi agar suplai hasil produksi lancer;
2. Solvabilitas, yaitu berusaha agar modal sendiri / asset bisnis lebih besar dari utangnya;
3. Soliditas, yaitu kemampuan bisnis untuk memperoleh kepercayaan dari masyarakat. Kepercayaan meliputi moral pengelola bisnis, tepat dalam berjanji, dan dipercaya dalam bidang keuangan;
4. Rentabilitas, yaitu bisnis mampu memperoleh keuntungan yang layak tidak merugi;
5. Crediet Waardigheid, yaitu bisnis dipercaya sehingga layak memperoleh kredit / pinjaman.
• Sejarah Perkembangan Bisnis
Sekarang adalah jaman globalisasi. Dunia semakin transparan dan persaingan bisnis semakin hebat, baik perusahaan nasional maupun multinasional. Media massa menyatakan ‘perang dagang’ antara Jepang dan Amerika juga China dan Amerika. Begitu juga antara Jepang dan Korea di Indonesia dalam memasarkan mobil dan elektronik. Belum lagi produk China membanjiri pasar Indonesia. Sebelumnya tentu kita tahu berbagai produk masuk dan mengusai pasar Indonesia, seperti restoran siap saji (AW, KFC, McD, Pizza Hut) atau makanan dan minuman (Cocacola, Nestle, FrisianFlag), elektronik (Sharp, Toshiba, LG, HP, Blackberry, Nokia, Samsung, Nexian).
Lalu, Indonesia dan masyarakatnya apakah hanya akan tinggal diam ?
• Peluang-peluang dalam Bisnis
Jika anda seorang mahasiswa, kelak akan terjun ke dunia bisnis maka mulailah menekuninya sejak sekarang. Mulailah belajar memikul tanggung jawab, latihlah keterampilan dan keahlian anda. Galilah bermacam pengalaman dari tingkat yang paling sederhana. Semua usaha tersebut akan menjadikan anda memiliki pondasi yang kuat mencapai tingkat yang lebih tinggi / professional.
Silahkan ukur diri sendiri dengan melingkari salah satu angka sesuai kepribadian anda :
Yakin pada diri sendiri, optimis, kepemimpinan, fleksibilitas, bisa mengelola uang, imajinasi, bisa merencana, sabar, tegas, semangat, tanggungjawab, kerja keras, dorongan mencapai sesuatu, integritas, percaya diri, relisme, organisasi, ketepatan, ketenangan, memperhitungkan resiko, kesehatan fisik, komunikasi dengan orang lain, kebebasan, bisa bergaul, membuat keputusan.
(5 = sangat kuat; 4 = kuat; 3 = sedang, 2 = lemah; 1 = lemah sekali)








Bagian I)
Mengelola Dalam Lingkungan Kerja Baru
Manajemen
Pencapaian tujuan organisasi dengan cara yang efektif melalui planning, organizing, leading (actuating), dan controlling sumber daya organisasi.
Fungsi Manajemen :
1. Perencanaan
• Menentukan tujuan-tujuan, menentukan tugas, menentukan sumber daya
2. Pengorganisasian
• Menentukan dan mengelompokkan tugas-tugas, alokasi sumber daya, penentuan otoritas
3. Kepemimpinan
• Pengaruh → Motivasi
4. Pengendalian
• Mengawasi aktivitas, koreksi, mengawasi target dan tujuan
Proses Manajemen
• Input (sumber daya)
- Man, materials, money, machine, method, information
• Proses
- Perencanaan : menilik tujuan dan cara pencapaian
- Pengorganisasian : pemenuhan tanggung jawab untuk pencapain tujuan
- Kepemimpinan : menggunakan pengaruh untuk memotivasi bawahan
- Pengendalian : mengawasi kegiatan dan melaksanakan koreksi
• Output (kinerja)
- Mencapai tujuan, produk, jasa, efisiensi, efektivitas
Kinerja
Kemampuan organisasi untuk mempertahankan tujuannya dengan menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien.
Organisasi
Kesatuan sosial yang dirahkan dengan tujuan dan dibentuk dengan penuh pertimbangan. Entitas sosial merupakan dua orang atau lebih, diarahkan dengan tujuan (dirancacng untuk mencapai output tertentu).
Efektivitas → melakukan pekerjaan dengan benar
Sejauhmana organisasi mencapai tujuan yang telah ditentukan
Efisiensi → melakukan pekerjaan dengan benar atau sesuai standar
Jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan
Jenis-jenis Manajer, berdasarkan :
1. Perbedaan vertikal atau hirarki
a. Top Manager
Seorang manajer yang berada pada puncak hirarki dan bertanggung jawab atas keseluruhan organisasi. Contoh : Dirut, Presiden Direktur, CEO.
b. Middle Manager
Manajer yang bekerja pada tingkat menengah organisasi dan bertanggung jawab atas unit usaha dan departemen utama,. Contoh : Direktur Produksi, Pemasaaran, Kepala Divisi.
Project Manager
Manajer yang bertanggung jawab untuk pekerjaan sementara yang melibatkan partisipasi orang yang datang dari berbagai fungsi yang dan tingkatan organisasi
c. First Line Manager atau Lower Manager
Seorang manajer yang secara langsung bertanggung jawab atas produksi barang dan jasa. Contoh : Supervisor
2. Perbedaan Horizontal (luas ruang lingkup tugas)
a. General Manager
Manajer yang bertanggung jawab terhadap beberapa departemen yang menjalankan fungsi yang berbeda atau manajer yang bertanggung jawab untuk divisi yang berdiri sendiri (mandiri).
b. Functional Manager
Manajer yang bertanggung jawab atas departemen yang menjalankan tugas fungsional tunggal serta memiliki karyawan dengan pelatihan dan keahlian yang serupa. Contoh : Direktur Produksi, Pemasaaran, Kepala Divisi.
Keahlian atau Keterampilan Manajer
1. Conceptual Skill
Kemampuan kognitif (pengalaman, integensia) untuk melihat organisasi secara keseluruhan dan keetrkaitan diantara bagian-bagiannya. Berarti kemapuan untuk berfikir strategis (mengambil pandangan yang luas dan bersifat jangka panjang).
2. Human Skill
Kemampuan manajer untuk bekerja dengan dan melalui orang lain
3. Technical Skill
Pemahaman dan kefasihan dalam melakukan tugas tertentu, mencakup penguasaan metode, teknik dan peralatan yang digunakan.
Peran Manajer
Peran : sekumpulan harapan atas perilaku manajer
Tiga Kategori Peran Manajer
1. Peran Informasi Manajer
Menjelaskan kegiatan untuk mempertahankan dan mengembangkan jaringan informasi
Kategori Peran Aktivitas
Informasi
a. Pengawasan
- Mencari dan menerima informasi
- Melihat singkat laporan
b. Penyebar luas
- Meneruskan informasi kepada anggota organisasi
c. Juru bicara
- Menyampaikan informasi kepada pihak luar
2. Peran Antar Pribadi
Kategori Peran Aktivitas
Antar Pribadi
a. Sebagai figur
- Kegiatan ceremonial
b. Pemimpin
- Mengarahkan dan memberikan motovasi kepada bawahan. Seperti : melatih,, membimbing dan berkomunikasi
c. Sebagai penghubung
- Menjaga saluran komunikasi, baik di dalam atau di luar organisasi
3. Peran Pengambilan Keputusan : menentukan pilihan dan mengambil tindakan
Kategori Peran Aktivitas
Pengambilan Keputusan
a. Wirausahawan
- Mewakili proyek perbaikan
- Mengidentifikasi ide
b. Penyelesai masalah
- Mengambil tindakan korektif selama terjadi krisis
- Menyelesaikan konflik antar bawahan
- Beradaptasi dengan lingkungan
c. Pembagi sumber daya
- Memutuskan siapa yang memperoleh sumber daya
- Menentukan jadwal dan anggaran
- Menetapkan prioritas
d. Negosiator
- Mewakili departemen selama negosiasi, koontrak kerja, penjualan, pembelian dan anggaran.
Manajer dan Lingkungan Kerja Baru
Karakteristik lingkungan kerja baru :
Terpusat pada informasi dan ide daripada mesin dan aktivitas fisik.
Transisi Menuju Lingkungan Kerja Baru
1. Karakteristik Tempat Kerja Baru Tempat Kerja Lama
a. Sumber daya Aktivitas fisik Informasi
b. Pekerjaan Terstruktur Fleksibel
Terlokalisasi Maya
c. Pekerja Saling ketergantungan Diberdayakan
2. Kekuatan Tempat Kerja Baru Tempat Kerja Lama
a. Teknologi Mekanis Digital, e-business
b. Pasar Domestik Global
c. Tenaga kerja Homogen Heterogen
d. Nilai yang dianut Stabilitas, efisiensi Perubahan, kecepatan
e. Peristiwa Tenang, dapat diprediksi Berubah-ubah
3. Kompetensi MGT Tempat Kerja Baru Tempat Kerja Lama
a. Kepemimpinan Otoriter Tersebar
b. Fokus Laba Pelanggan, karyawan
c. Melakukan pekerjaan Individual Kerjasama (tim)
d. Hubungan Konflik, kompleks Kolaborasi
e. Design kerja Kinerja efisien Eksperimen
Lingkungan dan Budaya Organisasi
Lingkungan organisasi : Seluruh elemen atau unsur di luar batas organisasi yang memiliki potensi untuk mempengaruhi organisasi.
Lingkungan Organisasi :
1. Lingkungan eksternal, mempunyai dua lapisan
a. Lingkungan tugas :
- Pelanggan : Orang atau organisasi di dalam lingkungan yang membeli barang atau jasa dari organisasi.
- Pesaing : Orang lain dalam industri atau jenis usaha yang sama yang menyediakan barang atau jasa yang sama.
- Pemasok : Orang atau organisasi yang menyediakan bahan baku kepada pihak lain yang menggunakannya untuk menghasilkan suatu produk.
- Pasar Tenaga Kerja : Orang-orang dalam lingkungan dapat diterima bekerja untuk organisasi.
b. Lingkungan Umum :
- Internasional : Bagian dari lingkungan eksternal, merupakan peristiwa yang bersal dari negara lain dan peluang bagi perusahaan domestik.
- Teknologi : Kemajuan ilmiah dan teknologi dalam industri tertentu, serta masyarakat secara luas.
- Sosial Budaya : Karakteristik demografi, norma, kebiasaan dan nilai-nilai masyarakat dimana organisasi beroperasi didalamnya.
- Ekonomi : ”kesehatan” ekonomi secara umum dari suatu negara atau wilayah tempat sebuah organisasi beroperasi.
- Politik dan Hukum
2. Lingkungan internal
- Karyawan
- Manajemen
- Budaya
Hubungan Organisasi dan Lingkungan
Ketidakpastian → Respons → Rancangan
↓ ↓
Aliansi Adaptasi Strategi
1. Peranan lintas batas
2. Kemitraan antar organisasi
3. Joint venture
Lingkungan eksternal merupakan tempat bekerjanya manajer, yang mencakup :
1. Budaya perusahaan
2. Teknologi produksi
3. Struktur organisasi
4. Fasilitas fisik
Budaya : nilai kunci, keyakinan, pemahaman dan norma
Nilai – nilai dasar yang menjadi karakteristik budaya organisasi dimanifestasikan oleh :
Simbol, cerita, pahlawan, slogan, upacara
Jenis – jenis budaya :
1. Budaya Kemampuan Beradaptasi
Budaya yang muncul dalam sebuah lingkungan yang menuntut respon yang cepat dan pengambilan keputusan tinggi. Manajer mendorong nilai – nilai yang mendukung kemampuan perusahaan untuk mendeteksi, menginterpretasi dan mengartikulasi dengan cepat sinyal – sinyal dari lingkungan sehingga menjadi respon dan perilaku yang baru. Manajer mendorong dan menghargai kreativitas, eksperimen dan pengambilan keputusan resiko. Contoh : perusahaan elektronik, perusahaan kosmetik
2. Budaya Pencapaian
Oraganisasi yang berbudaya pencapaian sangat memperhatikan pelayanan kepada pelanggan tertentu dalam lingkungan eksternal. Budaya pencapaian berorientasi pada hasil yang menghargai daya saing agresivitas, inisiatif pribadi dan kesediaan untuk bekerja lama dan keras dalam mencapai hasil. Contoh : perusahaan software
3. Budaya Clan
Mempunyai fokus internal pada keterlibatan dan partisipasi karyawan untuk memenuhi perubahan kebutuhan dari lingkungan. Manajer menekankan nilai – nilai seperti kerjasama, mempertimbangkan baik karyawan maupun keluarga dan menghindari perbedaan status.
4. Budaya Birokratis
Memliki fokus internal dan orientasi, konsisten terhadap lingkungan yang stabil. Budaya ini mengikuti aturan dan menggunakan uang secara bijak sangat dihargai, serta budaya yang mendukung dan menghargai cara bekerja sesuai dengan metode rasional dan teratur.
Kebutuhan Lingkungan
Fleksibilitas Stabilitas
Eksternal Budaya kemampuan beradaptasi Budaya pencapaian
Internal Budaya clan Budaya birokrasi
Fokus Strategi
Budaya perusahaan sebagai mekanisme terpenting untuk menarik perhatian, memotivasi dan menarik karyawan yang berbakat. Yang dianggap sebagai alat prediksi terhadapp keberhasilan organisasi secara keseluruhan. Manajer menempatkan penekanan yang besar dalam seleksi dan sosialisasi sehingga cocok dengan nilai – nilai budaya organisasi, selain itu para pemimpin memperkuat atau merubah budaya perusahaan dengan cara :
1. Mengkomunikasikan visi
2. Menekankan visi melalui kegiatan sehari hari, prosedur kerja dan sistem penghargaan.
Perencanaan
Tujuan (goals, objectives) → Rencana (plan/blueprint) → Perencanaan (planning)
Kriteria tujuan yang efektif :
1. Spesifik dan terujur
2. Menyentuh area penting
3. Menantang dan realistis
4. Jangka waktu jelas
5. Dikaitkan dengan kompetensi
Jenis – jenis Perencanaan
1. MBO “Manajer dan Karyawan)
“teori X vs teori Y”
Empat kategori MBO :
a. Menetapkan tujuan
b. Mengembangkan rencana pelaksanaan
c. Menjalankan rencana yang ingin dipakai
d. Penghargaan atas kinerja
Manfaat MBO :
a. Karyawan termotivasi
b. Tujuan departemen dan individu disesuaikan dengan tujuan perusahaan
Kelemahan :
a. Apabila hubungan manajer dan karyawan buruk akan mengurangi efektivitas MBO
b. Administrasi yang terlalu banyak
2. Rencana Sekali Pakai
Rencana yang dipakai untuk sekali tujuan dan tidak diulangi dimasa depan
Program → proyek → anggaran
Rencana untuk beragam kegunaan
Rencana yang sedang dijalankan digunakan untuk memberi bimbingan bagi tugas – tugas yang dilakukan berulang kali dalam organisasi
Kebijakan → prosedur → peraturan
3. Perencanaan Berkesinambungan
Yaitu rencana yang menunjukkn tanggapan perusahaan terhadap situasi tertentu, seperti : keadaan darurat atau kondisi yang tidak diharapkan
Penggunaan Strategi dan Implementasi Strategi
Manajemen Strategi
Kumpulan keputusan dan tindakan yang digunakan dalam penyusunan strategi dan implementasi strategi yang akan menghasilkan kesesuaian superior yang kompetitif antara organisasi dan lingkungannya.
Strategi
Rencana tindakan yang menggambarkan alokasi sumber daya dan kegiatan lainnya untuk menghadapi dan membantu organisasi dalam meraih tujuannya.
Tiga Tingkatan Strategi :
1. Corporate Level Strategy
Tingkatan strategi yang berhubungan dengan pertanyaan ”bisnis apa yang akan dijalankan?”. Berkaitan dengan perusahaan secara keseluruhan dan kombinasi antara unit bisnis dan rangkaian produk yang membentuk kesatuan organisasi.
2. Business Level Strategy
Strategi yang berhubungan dengan pertanyaan ”bagaimana kita bersaing?”. berkaitan dengan tiap unit bisnis atau rangkaian produk dalam organisasi.
3. Functional Level Strategy
Menjawab pertanyaan ”bagaimana kita mendukung strategi di tingkat bisnis?”. berkaitan dengan seluruh departemen.
Penyusunan Strategi
S = Strenght
Karakteristik internal positif yang dapat digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan kinerja strategi.
W = Weakness
Karakteristik internal yang manghambat kinerja organisasi.
O = Opportunity
Karakteristik lingkungan eksternal yang memliki potensi untuk membantu organisasi mencapai tujuan.
T = Threat
Karakteristik dari lingkungan eksternal yang menhambat organisasi untuk mencapai tujuan.
Strategi Portofolio
Jenis strategi di tingkat perusahaan yang berkaitan dengan kombinasi unit bisnis dan rangkaian produk yang cocok satu sama lain secara logis untuk menghasilkan sinergi dan keuntungan kompetitif bagi perusahaan.
BCG (Boston Consulting Group)
Suatu matriks yang mengevaluasi unit bisnis strategi dikaitkan dengan dimensi tingkat pertumbuhan usaha dan pangsa pasar.
Tingkat pertumbuhan usaha Market Share
Star ?
Cash flow Dog
1. Cash Flow
- Market share tinggi
- Tingkat pertumbuhan pasar tinggi
- Arus kas positif
- Promosi tidak perlu
2. Star
- Market share tinggi
- Tingkat pertumbuhan pasar tinggi
- Arus kas positif
- Tingkat pertumbuhan usaha lambat
3. Question Mark
- Market share rendah
- Tingkat pertumbuhan usaha tinggi
- Arus kas negatif
4. Dog
- Marke share rendah
- Tingkat pertumbuhan pasar rendah
- Manajer pasif
Sinergi
Kondisi yang timbul ketika bagian dari organisasi melakukan interaksi untuk memproduksi efek bersama yang lebih besar daripada keseluruhan bagian jika bertindak sendiri-sendiri.
Lima Kekuatan Persaingan (Porter)
1. Masuknya ”pemain baru”
2. Bargaining power from customer
3. Bargaining power from supplier
4. Ancaman produk substitusi
5. Persaingan diantara pesaing
Tiga kekuatan strategi (Porter)
1. Cost leadership : biaya produksi rendah, sehingga harga jual kompetitif
2. Diferensiasi : produk berbeda dari pesaing
3. Fokus : fokus pada maket tertentu
Pembuatan Keputusan
Pembuatan keputusan
Mengidentifikasi dan memilih serangkaian tindakan untuk menghadapi masalah tertentu atau mengambil keuntungan dari suatu kesempatan.
Waktu dan Hubungan Manusia dalam Pembuatan Keputusan
• Waktu
Pembuatanan keputusan dipengaruhi oleh prestasi masa lampau, keadaan masa kini dan harapan masa depan.
• Hubungan manusia
Pembuatan keputusan manajer juga dipengaruhi oleh keputusan orang lain yang mungkin dapat bertentangan atau berinteraksi dengan kepuusan mereka.
Masalah dan Peluang
1. Masalah : situasi yang terjadi jika keadaan aktual tidak sesuai dengan keadaan yang diinginkan.
Proses identifikasi masalah :
a. Deviasi dari pengalaman masa lampau
b. Deviasi dari rencana yang ditetapkan berarti proyeksi manajer tidak terpenuhi
c. Komplain dari orang lain (karyawan, konsumen, dsb)
d. Prestasi pesaing
2. Peluang : situasi yang terjadi ketika keadaan menawarkan peluan pada organisasi untuk melampaui sasaran yang telah direncanakan
Keputusan untuk Memutuskan
• Nilai ambang
Manajer meliha masalah tergantung pada nilai ambang untuk pengakuan adanya masalah, dipengaruhi oleh :
- Pemahaman atas sasaran, rencana dan standar prestasi yang dapat diterima
- Nilai-nilai
- Latar belakang dan keahlian manajer
• Mementukan prioritas
Tidak semua masalah dapat diselesaikan oleh manajer, oleh karena itu diperlukan prioritas.
Sifat Keputusan Manajerial
1. Keputusan Terprogram
• Penyelesaian masalah rutin yang dapat ditangani dengan kebijakan, prosedu dan peraturan tertulis atau tidak tertulis.
• Untuk menangani masalah yang terjadi berulang dan komponen elemennya dapat ditentukan, diramalkan dan dianalisis.
2. Keputusan Tidak Terprogram
Penyelesaian spesifik yang diciptakan lewat proses tidak terstrukur unuk menangani masalah non rutin
Kondisi Pembuatan Keputusan
1. Kepastian
Kondisi PK saat seorang manajer mempunyai informasi yang akurat, dapat diukur dan dapat diandalkan tentang hasi dari berbagai alternatif yang sedang dipertimbangkan.
2. Resiko
Kondisi PK dimana manajer mengetahui probabilitas suatu alternatif tertentu akan mengarah pada sasaran atau hasil yang diinginkan.
3. Ketidakpastian
Kondisi PK ketika manajer menghadapi kondisi eksternal yang tidak dapat diramalkan atau kekurangan informasi untuk menetapkan probabilitas hasil.
Model Rasional Pembuatan Keputusan
Tahap 1 : Pengamatan situasi
• Definisi masalah
• Diagnosis penyebab
• Tentukan tujuan
Tahap 2 : Pengembangan alternatif
• Tentukan alternatif secara kreatif
• Jangan lakukan evaluasi terlebih dahulu
Tahap 3 : Evaluasi alternatif dan pilih alternatif yang terbaik
• Evaluasi alternatif
• Pilih alternatif terbaik
Tahap 4 : Implementasi keputusan dan monitor hasil
• Susun rencana implementasi
• Lakukan implementasi
• Monitor implementasi serta but penyesuaian yang diperlukan
Model Rasional dalam Perspektif
1. Rasionalitas terbatas dan memadai (Helbert Simon)
Rasionalitas Terbatas : Merupakan konsep bahwa manajer mengambil keputusan paling logis dengan kendala berupa keterbatasan informasi dan kemampuan.
Memadai : Teknik PK dimana manajer menerima keputusan memuaskan yang mereka temukan pertama.
2. Heuristic (Tversky dan Kehneman)
Teknik PK yang dilakukan sesuai lini empiris dan dengan pedoman umum.
PK adaptif
• Game theory : Penelitian mengenal manusia yang membua berbagai pilihan independen.
• Chaos theory : Studi mengenai pola dinamik dalam sistem sosial yang besar.
* Ringkasan / rangkuman pelajaran pengantar manajemen disertai banyak arti definisi / pengertian istilah pengantar manajemen dasar.



















PENGANTAR EKONOMI
Posted on April 7, 2013 by LindaJayantie
 RUANG LINGKUP EKONOMI
1. Definisi & Metodologi Ekonomi
Kata ekonomi (economy) berasal dari kata Yunani yang mengandung arti “one who manages the household”. Arti ini secara literal berasal dari dua suku kata yang selama ini kita fahami, oicos dan nomos. Sedangkan ilmu ekonomi atauekonomika atau economics adalah ilmu yang mempelajari manajemen rumah tangga tersebut.
Menurut Alfred Marshall yang mengartikan political economy atau economicssebagai sebuah studi tentang manusia dalam urusan hidupnya sehari-hari. Dengan kata lain ekonomika adalah sebuah studi tentang penggunaan sumber daya yang langka (scarce) untuk memenuhi keinginan manusia (yang tidak terbatas).
Kelangkaan (scarcity) adalah masalah sentral dalam ekonomika. Dalam manajemen rumah tangga, untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari, manusia berhadapan dengan sumber daya yang terbatas. Sehingga terdapat konsep pilihan (choice) dan pengorbanan (opportunity cost) sebagai konsekuensi dari kelangkaan ini. Esensinya manusia akan berhadapan dengan seni mengelola sumber daya dengan melakukan pilihan untuk mendapatkan manfaat dari suatu pilihan dan menghilangkan manfaat dari pilihan lain untuk mencapai tujuannya. Untuk memahami masalah utama ilmu ekonomi ini, terdapat beberapa pertanyaan mendasar. Apakah kelangkaan adalah sesuatu yang tidak terhindarkan? Mengapa? Dan bagaimana konsekuensi logisnya berupa pilihan dan pengorbanan tersebut dapat tercipta?
Kelangkaan
Pada dasarnya, baik individu dengan jumlah sumber daya yang banyak (kaya) maupun yang miskin akan berhadapan dengan persoalan kelangkaan. Hal ini dikarenakan manusia cenderung menginginkan sesuatu lebih dari apa yang dapat dicapainya. Baik individu dengan pendapatan Rp10.000 per hari dan yang dengan pendapatan Rp1 juta perhari akan menghadapi kelangkaan dan pilihan.
Lihat ilustrasi sederhana di sekitar kita. Bayangkan seorang mahasiswa biasa tingkat pertama, bisa jadi ia menginginkan untuk mengerjakan tugas ospek sekaligus tugas kuliah dengan sempurna. Namun waktu membatasinya. Atau keinginan untuk memiliki buku teks sekaligus pulsa untuk telepon selulernya. „Pendapatan‟ atau jatah dari orang tua membatasinya. Apabila ilustrasi ini diterapkan kepada profil mahasiswa anak seorang konglomerat. Pilihannya bisa jadi antara mempergunakan waktunya untuk .masuk kuliah secara penuh atau pergi bersama keluarga berlibur ke Disneyland. Atau antara membeli unit PC baru dengan memperbarui telepon selulernya dengan I-phone. Secara umum, manusia dibatasi oleh waktu, pendapatan, harga, dan berbagai faktor lainnya untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Hal ini terjadi karena secara relatif keinginan melebihi kapasitas pemenuhannya. Konteks kelangkaan ini juga terjadi pada tingkat komunitas atau sosial. Secara mendasar sumber daya yang dihasilkan/dimiliki relatif lebih sedikit dibandingkan jumlah yang diinginkan oleh masyarakat.
Pilihan
Dari uraian tersebut, pilihan adalah konsekuensi logis dari kelangkaan. Dan sekali lagi, setiap individu akan melakukan pilihan yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi dan kapasitas sumber dayanya. Namun satu hal yang sama adalah semua individu atau komunitas melakukan pilihan. Pilihan berarti mendapatkan sesuatu dan meninggalkan yang lain. Di sinilah muncul konsepsibiaya. Bahwa untuk mendapatkan manfaat dari sebuah barang atau jasa kita harus mengorbankan manfaat dari barang atau jasa lainnya. Mendapatkan suatu lebih berarti sedikit untuk sesuatu yang lain.
Menurut  Profesor  P.  A. Semuelson, ilmu ekonomi adalah :
“Suatu  studi  mengenai  individu-individu  dan  masyarakat  membuat pilihan, dengan atau tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan  sumber-sumber daya yang terbatas, tetapi dapat digunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa serta mendistribusikannya untuk kebutuhan konsumen, sekarang dan di masa datang, kepada berbagai individu dan golongan masyarakat”.
Dengan demikian persoalan pokok yang diterangkan dalam analisis ekonomi pada  hakekatnya  bertujuan  untuk  menjawab  pertanyaan  :  bagaimana  caranya menggunakan  sumber-sumber  daya  atau  pendapatan  tertentu  agar  penggunaan tersebut  dapat  memberikan  kepuasan  dan  kemakmuran  yang  maksimum  kepada individu dan masyarakat.
Perkembangan  ilmu ekonomi  sudah dimulai oleh ARISTOTELES  (350 SM) dan  baru menjadi disiplin  ilmu  tersendiri  sejak  tahun 1776 dengan pelopor ADAM SMITH.  Sedang  ilmu  ekonomi  mikro  yang  kita  kenal  sekarang  dirintis pengembangannya  oleh  ALFRED  MARSHAL  dalam  tahun  1870-an  dengan bukunya : “Principle of Economics”.
Maka Esensi yang dapat kita ambil dari definisi diatas yaitu:
Pertama,  Sumber  pemuas manusia itu terbatas adanya, sebab kebutuhan itu sendiri relatif jumlahnya. Tidak ada manusia yang bisa memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa bantuan orang lain.
Kedua,  bagaimana  cara  yang  terbaik  untuk  menetapkan  pikiran  diantara berbagai  alternatif  yang  ada  dengan  mengamati  aktivitas  dan  interaksi  di  antara “Economic Agents “ ( yaitu konsumen, produser, dan pemerintah ).
2. Masalah pokok ekonomi dan pengaruh mekanisme harga
Masalah ekonomi sering timbul dikarenakan adanya ketidakseimbangan antara keinginan pemenuhan kebutuhan dengan kemampuan faktor-faktor produksi yang bisa memenuhi keinginan tersebut. Hak ini menyebabkan perlunya pembuatan pilihan-pilihan sehingga agar kesejahteraan dalam menggunakan faktor-faktor produksi yang tersedia dapat terpenuhi.
Kegiatan ekonomi meliputi berbagai jenis kegiatan produksi, konsumsi, dan perdagangan.
Ada 3 persoalan pokok dalam perekonomian :
1. Apakah barang dan jasa yang harus diproduksi?
Pemilihan Barang dan jasa yang akan diproduksi pada suatu kurun waktu tertentu akan mempengaruhi penggunaan faktor-faktor produksi yang sebanding. Semakin banyak suatu barang akan dihasilkan, semakin banyak pula faktor produksi yang akan digunakan dalam kegiatan tersebut. Untuk tujuan itu faktor-faktor produksi yang digunakan di sektor lain harus dikurangi. Maka produksi di sektor lain tersebut akan berkurang.
2. Bagaimanakah caranya memproduksi barang dan jasa?
Untuk dapat menghasilakn suatu barang dan jasa dapat digunakan beberapa cara/prosedur/metode. Pemilihan suatu metode harus didasrkan pada prinsip efisiensi yang merupakan faktor dari masalah dasar  kegiatan tersebut dari segi tekniknya dan besarnya jumlah permintaan. Apabila permintaan tinggi maka penggunaan teknik yang modern akan menaikkan efisiensi, begitu pula sebaliknya.
3. Untuk siapakah barang dan jasa tersebut di produksi?
Setiap masyarakat harus memecahkan masalah ini. Mereka harus memikirkan cara untuk mendistribusikan pendapatan secara adil tanpa mengurangi kegairahan individu- individu bekerja sehingga ke puncak kesanggupannya. Apabila tujuan ini dapat mencapai maka perataan pendapatan dapat diwujudkan tanpa menghambat pertumbuhan ekonomi. Campur tangan diperlukan untuk mencapai tujuan ini.
Sistem Perekonomian
Menurut Dumairy (1966), Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suat tatanan kehidupan, selanjutnya dikatakannya pula bahwa suatu sistem ekonomi tidaklah harus berdiri sendiri, tetapi berkaitan dengan falsafah, padangan dan pola hidup masyarakat tempatnya berpijak. Sistem ekonomi sesungguhnya merupakan salah satu unsur saja dalam suatu supra sistem kehidupan masyarakat. Sistem ekonomi merupakan bagian dari kesatuan ideologi kehidupan masyarakat di suatu Negara .
Mikroekonomi dan Makroekonomi
Berdasarkan tingkat agregasi pada unit agen ekonomi antara ekstrim individual dan kelompok (group), sudut pandang analisis ilmu ekonomi dapat dikategorikan menjadi dua: mikroekonomi dan makroekonomi. Mikroekonomi fokus kepada aspek harga dan kuantitas pada suatu pasar barang atau jasa, bagaimana keseimbangan dan alokasi sumber daya antar pasar terjadi. Salah satu temuan ekonom abad XVIII adalah konsep penting harga sebagai sinyal alokasi dan realokasi sumber daya dalam suatu pasar dan antar pasar yang independen. Ini yang kemudian dikenal dengan sistim alokasi sumber daya yang efisien oleh Adam Smith dengan istilah adanya „the invisible hand‟. Lebih lanjut, konsepsi harga atau lebih tepatnya harga relatif menjadi analisis sentral dalam analisis mikroekonomi. Pendalaman konsep efisiensi ini akan dilakukan pada bagian pasar dan efisiensi ekonomi.
Makroekonomi di sisi lain adalah analisis yang mengesampingkan aspek individual dan lebih menekankan agregasi atribut individual. Misalnya pasar, makroekonomi fokus ke seluruh pasar relatif terhadap satu jenis pasar saja. Apabila di dalam pasar ada individu-individu pembeli, maka kumpulan permintan pembeli dapat disebut sebagai permintaan agregat (aggregate demand). Begitu pula kumpulan penawaran dapat diistilahkan sebagaiaggregate supply. Dalam pendekatan agregat, analisis makroekonomi memungkinkan untuk melihat hubungan antara rumah tangga, produsen dan agen-agen lain dalam perekonomian seperti pemerintah dan pihak luar negeri sebagai satu kesatuan aliran barang/jasa dan pendapatan. Ilustrasi hubungan tersebut dikenal dengan circular flow diagram yang merupakan elemen kunci dalam memahami konsep pendapatan agregat (aggregate income) sebagai salah satu indikator penting dalam analisis makroekonomi. Gambar 2-1berikut mengilustrasikan circular flow diagram. Dapatkah Anda menjelaskan hubungan antara komponen rumah tangga dan perusahaan melalui diagram tersebut?

Gambar . Circular Diagram Flow
1.Sistem Perekonomian Kapitalisme, yaitu sistem ekonomi yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan menjual barang dan sebagainya. Dalam sistem perekonomian kapitalis,semua orang bebas bersaing dalam bisnis untuk memperoleh laba yang sebesar besarnya.
2. Sistem perekonomian sosialisme, yaitu sistem perekonomian yang memberikan kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi, tetapi dngan campur tangan pemerintah.Pemerintah masuk ke dalam perekonomian untuk mengatur tata kehidupan perekonomian negara serta jenis jenis perekonomian yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara
3.Sistem Perekonomian komunisme, adalah sistem ekonomi dimana peran pemerintah sebagai pengatur seluruh sumber2x kegiatan perekonomian.Setiap orang tak boleh memiliki kekayaan pribadi..
Sehingga nasib seseorang bisa ditentukan oleh pemerintah.Semua unit bisnis. mulai dari yang kecil hingga yng besar dimiliki oleh pemerintah dengan tujuan Pemerataan Ekonomi dan kebersamaan.
4.Sistem Ekonomi Merkantilisme, yaitu suatu sistem politik ekonomi yang sangat mementingkan perdagangan internasional dengan tujuan memperbanyak aset& modal yang dimiliki negara.
5.Sistem Perekonomian Fasisme, yaitu paham yang mengedepankan bangsa sendiri dan memandang rendah bangsa lain, dengan kata lain, fasisme merupakan sikap rasionalism yang berlebihan.
EKONOMI MAKRO DAN EKONOMI MIKRO
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia di dalam memenuhi kebutuhannya yang relatif tidak terbatas dengan menggunakan sumber daya yang terbatas dan masing-masing sumber daya mempunyai alternatif penggunaan (opportunity cost).
Ekonomi makro atau makroekonomi adalah studi tentang ekonomi secara keseluruhan. Makroekonomi menjelaskan perubahan ekonomi yang memengaruhi banyak rumah tangga (household), perusahaan, dan pasar. Ekonomi makro dapat digunakan untuk menganalisis cara terbaik untuk memengaruhi target-target kebijaksanaan seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan pencapaian kesimbangan neraca yang berkesinambungan.
Ilmu ekonomi muncul karena adanya tiga kenyataan berikut :
·         Kebutuhan manusia relatif tidak terbatas.
·         Sumber daya tersedia secara terbatas.
·         Masing-masing sumber daya mempunyai beberapa alternatif penggunaan.
Secara garis besar ilmu ekonomi dapat dipisahkan menjadi dua yaitu ilmu ekonomi mikro dan ilmu ekonomi makro. Pengertian dan perbedaanekonomi makro dan ekonomi mikro terletak pada ruang lingkup kajian ekonomi.
Ekonomi Makro
Hingga 1930 sebagian besar analisis ekonomi terfokus pada industri dan perusahaan. Ketika terjadi Depresi Besar pada tahun 1930-an, dan dengan perkembangan konsep pendapatan nasional dan statistik produk, bidang ekonomi makro mulai berkembang. Saat itu, gagasan-gagasan yang terutama berasal dari John Maynard Keynes, yang menggunakan konsep aggregate demand untuk menjelaskan fluktuasi antara hasil produksi dan tingkat pengangguran, sangat berpengaruh dalam perkembangan bidang ini. Keynesianisme didasarkan pada gagasan-gagasannya.
Berikut adalah pengertian dan perbedaan ekonomi mikro dan ekonomi makro:
1.      Ekonomi Makro
Ilmu ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara agregat (keseluruhan). Variabel-variabel tersebut antara lain : pendapatan nasional, kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pembayaran internasional.
Ilmu ekonomi makro mempelajari masalah-masalah ekonomi utama sebagai berikut :
·         Sejauh mana berbagai sumber daya telah dimanfaatkan di dalam kegiatan ekonomi. Apabila seluruh sumber daya telah dimanfaatkan keadaan ini disebut full employment. Sebaliknya bila masih ada sumber daya yang belum dimanfaatkan berarti perekonomian dalam keadaan under employment atau terdapat pengangguran/belum berada pada posisi kesempatan kerja penuh.
·         Sejauh mana perekonomian dalam keadaan stabil khususnya stabilitas di bidang moneter. Apabila nilai uang cenderung menurun dalam jangka panjang berarti terjadi inflasi. Sebaliknya terjadi deflasi.
·         Sejauh mana perekonomian mengalami pertumbuhan dan pertumbuhan tersebut disertai dengan distribusi pendapatan yang membaik antara pertumbuhan ekonomi dan pemerataan dalam distribusi pendapatan terdapat trade off maksudnya bila yang satu membaik yang lainnya cenderung memburuk.
2.    Ekonomi Mikro
Sementara ilmu ekonomi mikro mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil misalnya perusahaan, rumah tangga.
Dalam ekonomi mikro ini dipelajari tentang bagaimana individu menggunakan sumber daya yang dimilikinya sehingga tercapai tingkat kepuasan yang optimum. Secara teori, tiap individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi yang optimum bersama dengan individu-individu lain akan menciptakan keseimbangan dalam skala makro dengan asumsi ceteris paribus.
Perbedaan ekonomi mikro dan ekonomi makro
Harga
Ekonomi Mikro: Harga ialah nilai dari suatu komoditas (barang tertentu saja).
Ekonomi Makro: Harga adalah nilai dari komoditas secara agregat (keseluruhan)
Unit analisis
Ekonomi Mikro adalah: Ilmu ekonomi yang membahas tentang kegiatan ekonomi secara individual. Contohnya permintaan dan dan penawaran, perilaku konsumen, perilaku produsen, pasar, penerimaan, biaya dan laba atau rugi perusahaan.
Ekonomi Makro adalah: Ilmu ekonomi yang membahas tentang kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Contohnya pendapatan nasional, pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, investasi dan kebijakan ekonomi.
Tujuan analisis
Ekonomi MikroLebih memfokuskan pada analisis tentang cara mengalokasikan sumber daya agar dapat dicapai kombinasi yang tepat.
Ekonomi Makro: Lebih memfokuskan pada analisis tentang pengaruh kegiatan ekonomi terhadap perekonomian secara keseluruhan.
Masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi
1.      Masalah kemiskinan
Upaua penanggulangan kemiskinan dapat dilakukan melalui berbagai cara, misalnya program IDT (Inpres Desa Tertinggal), KUK (Kredit Usaha Kecil), KMKP (Kredit Modal Kerja Permanen) PKT (Program Kawasan Terpadu), GN-OTA dan program wajib belajar.
1.      Masalah Keterbelangkangan
Masalah yang dihadapi adalah rerndahnya tingkat pendapatan dan pemerataannya, rendahnya pelayanan kesehatan, kurang terpeliharanya fasilitas umum, rendahnya tingkat disiplin masyarakat, renddahnya tingkat keterampilan, rendahnya tingkat pendidikan formal, kurangnya modal, produktivitas kerja, lemahnya manajemen usaha. Untuk mengatasi masalah ini pemerintah berupaya meningkatkan kualitas SDM, pertukranan ahli, transper teknologi dari Negara maju.
1.      Masalah pengangguran dan kesempatan kerja
Masalah pengangguran timbul karena terjadinya ketimpangan antara jumlah angkatan kerja dan kesempatan kerja yang tersedia. Untuk mengatasi masalah ini pemerintah melakukan pelatihan bagi tenaga kerja sehingga tenaga kerja memeiliki keahlian sesuai dengan lapangan kerja yang tersedia, pembukaan investasi baru, terutama yang bersifat padat karya, pemberian informasi yang cepat mengenai lapangan kerja
1.      Masalah kekurangan modal
Kekurangan modal adalah suatu ciri penting setiap Negara yang memulai proses pembangunan. Kekurangan modal disebabkan tingkat pendapatan masyarakat yang rendah yang menyebabkan tabungan dan tingkat pembentukan modal sedikit. Cara mengatasinya memlaui peningkatan kualitas SDM atau peningkatan investasi menjadi lebih produktif.
Peran dan Fungsi Pemerintah di Bidang Ekonomi
1.      Fungsi stabilisasi, yaitu fungsi pemerintah dalam menciptakan kestabilan ekonomi, sosial politik, hokum, pertahanan dan keamanan.
2.      Fungsi alokasi, yaitu fungsi pemerintah sebagai penyedia barang dan jasa public, seperti pembangunan jalan raya, gedung sekolah, penyediaan fasilitas penerangan, dan telepon.
3.      Fungsi distribusi, yaitu fungsi pemerintah dalam pemerataan atau distribusi pendapatan masyarakat.


Perekonomian Indonesia yang menganut sistem ekonomi kerakyatan menuntut peran dari semua pihak, baik masyarakat maupun pemerintah guna mencapai tujuan utama yaitu ekonomi kerakyatan.
Dalam ilmu ekonomi, kegiatan-kegiatan ekonomi dilakukan atau dijalankan oleh lima pelaku utama sebagai berikut.

a.RumahTangga
Rumah tangga yang dimaksudkan adalah rumah tangga konsumsi yaitu baik individu maupun kelompok yang bertujuan untuk memakai atau menggunakan barang atau jasa. Dalam rumah tangga keluarga memiliki faktor produksi berupa tenaga kerja dan modal. Faktor produksi ini oleh rumah tangga keluarga dijual kepada rumah tangga perusahaan dengan memperoleh kompensasi atau imbalan berupa upah dan gaji serta bunga dan sewa. Kelompok rumah tangga melakukan kegiatan-kegiatan pokok sebagai berikut.
1.      Menerima penghasilan dari para produsen / perusahaan yang berupa sewa, upah dan gaji, bunga, dan laba.
2.      Menerima penghasilan dari lembaga keuangan berupa bunga atas simpanan-simpanan mereka.
3.      Menjalankan penghasilan tersebut di pasar barang (sebagai konsumen).
4.      Menyisihkan sisa dari penghasilan tersebut untuk ditabung pada lembaga-lembaga keuangan.
5.      Membayar pajak kepada pemerintah.
6.      Masuk dalam pasar uang sebagai pembeli, karena kebutuhan mereka akan uang tunai untuk transaksi sehari-hari.

Salah satu contoh kegiatan ekonomi yang
dilakukan oleh rumah tangga konsumsi.
Sumber: Kompas, 11 Agustus 2006

b.Perusahaan/Produsen
Perusahaan atau rumah tangga perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus-menerus dan didirikan, bekerja, serta berkedudukan dalam wilayah negara Indonesia untuk tujuan memperoleh keuntungan dan laba.
 
Kelompok perusahaan atau produsen melakukan kegiatan-kegiatan pokok sebagai berikut.
1.      Memproduksi dan menjual barang-barang atau jasa-jasa, yakni sebagai pemasok (supplier) di pasar barang.
2.      Menyewa atau menggunakan faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh rumah tangga konsumsi untuk proses produksi.
3.      Menentukan pembelian barang-barang modal dan stok barang yang lain.
4.      Meminta kredit dari lembaga keuangan untuk membiayai investasi mereka atau pengembangan usaha mereka.
5.      Membayar pajak atas penjualan barang hasil produksinya.

Industri pengepakan udang merupakan
bentuk rumah tangga produksi.
Sumber: Tempo Edisi, 14-20 Agustus 2006.
c. Pemerintah
Dalam sistem demokrasi ekonomi di Indonesia, pemerintah memegang peranan penting dalam kegiatan ekonomi yang ditujukan untuk menentukan kebijakan-kebijakan di bidang ekonomi.
Kebijakan pemerintah tersebut dalam rangka memakmurkan rakyat sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 33 UUD1945.
 
Adapun kebijakan pemerintah di bidang ekonomi antara lain sebagai berikut.
1.      Kebijakan fiskal, adalah kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan pendapatan dan pengeluaran negara, atau yang berhubungan dengan anggaran pendapatan dan belanja negara.
2.      Kebijakan moneter, adalah kebijakan pemerintah untuk mengatur jumlah peredaran uang dan menjamin kestabilan nilai uang, agar tidak terjadi inflasi.
3.      Kebijakan keuangan internasional, yaitu tindakan yang diambil pemerintah di bidang keuangan dalam hubungannya dengan dunia internasional, baik perdagangan internasional maupun kerja sama ekonomi internasional.
Kegiatan ekonomi yang dilakukan pemerintah antara lain berupa:
1.      menarik pajak langsung dan pajak tidak langsung,
2.      membelanjakan penerimaan negara untuk membeli barang-barang kebutuhan pemerintah,
3.      meminjam uang dari luar negeri,
4.      menyewa tenaga kerja, dan
5.      menyediakan kebutuhan uang kartal bagi masyarakat.
d.Lembaga-LembagaKeuangan
Lembaga keuangan yang dimaksud adalah bank atau lembaga keuangan bukan bank yang melakukan kegiatan keuangan untuk memperlancar jalannya perekonomian suatu negara. Kelompok lembaga keuangan melakukan kegiatan pokok antara lain:
1.      menerima simpanan/deposito dari rumah tangga konsumen dan rumah tangga produsen,
2.      menyediakan kredit kepada perusahaan/produsen untuk mengembangkan usahanya (investasi), dan
3.      menyediakan uang giral untuk melakukan transaksi keuangan.
e.Masyarakat Luar Negeri 
Suatu negara tidak akan dapat mencukupi kebutuhan dengan memproduksi barang sendiri, tanpa adanya bantuan atau hubungan dengan negara lain. Untuk mencukupi kebutuhan ekonomi tersebut diperlukan peranan masyarakat luar negeri, sehingga kegiatan ekonominya juga sangat dipengaruhi oleh dunia internasional. Jadi kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat luar negeri adalah kegiatan ekonomi internasional, meliputi segala kegiatan mengenai hubungan ekonomi antarnegara, baik mengenai perdagangan internasional maupun lalu lintas pembayaran internasional, serta kerja sama ekonomi regional dan internasional.
Berikut ini adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh kelompok masyarakat luar negeri.
1.      Menyediakan kebutuhan barang impor.
2.      Membeli hasil-hasil barang ekspor suatu negara.
3.      Menyediakan kredit untuk pemerintah dan swasta dalam negeri.
4.      Masuk ke dalam pasar uang dalam negeri sebagai penyalur uang (devisa) dari luar negeri, peminta kredit, dan uang kartal rupiah untuk kebutuhan cabang-cabang perusahaan mereka di Indonesia.
5.      Sebagai penghubung pasar uang dalam negeri dengan pasar uang luar negeri.

Read more ...

Pengikut

Designed By