kali ini sy akan membagikan hasil presentasi audit 2 beserta pertanyaan-pertanyaan yang ada. semoga bermanfaat :)
TUGAS AUDIT II
RESUME AUDIT ATAS PERSEDIAAN
(INVENTORY)
OLEH:
I WAYAN INDRA WIGUNA MURTI ( A1C113038 )
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MATARAM
2015
RESUME MATERI AUDIT ATAS PERSEDIAAN (INVENTORY)
A. KONSEP DASAR PERSEDIAAN
1. Pengertian Persediaan
Menurut
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK: No. 14, hal 14.1 s/d 14.2 dan 14.9-IAI,2002)
persediaan adalah aset :
• Yang tersedia untuk
dijual dalam kegiatan usaha normal
• Dalam proses produksi
dan atau dalam perjalanan; atau
• Dalam bentuk bahan atau
perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam proses atau pemberian
jasa
B. KONSEP DASAR AUDIT PERSEDIAAN
Persediaan merupakan bagian dari aset perusahaan yang
pada umumnya nilainya cukup material dan rawan oleh tindakan pencurian ataupun
penyalahgunaan.Oleh karena itu, biasanya akun persediaan menjadi salah satu
perhatian utama auditor dalam pemeriksaan atas laporan keuangan perusahaan.
Adapun tujuan pemeriksaan terhadap persediaan adalah sebagai berikut :
1. Untuk memeriksa
apakah ada internal control yang cukup baik atas persediaan
2. Untuk memeriksa
apakah persediaan yang tercantum di neraca betul-betul ada dan dimiliki oleh
perusahaan pada tanggal neraca
3. Untuk memeriksa
apakah metode penilaian persediaan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia
4. Untuk memeriksa
apakah system pencatatan persediaan sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia.
5. Untuk memeriksa
apakah terhadap barang-barang yang rusak (defective), bergerak lambat (slow
moving), dan ketinggalan mode (absolescene) sudah dibuatkan allowance yang
cukup.
6. Untuk mengetahui
apakah ada persediaan yang dijaminkan kredit.
7. Untuk mengetahui
apakah ada persediaan diasuransikan dengan nilai pertanggungan yang cukup.
8. Untuk mengetahui
apakah ada perjanjian pembelian/penjualan persediaan yang mempunyai pengaruh
yang besar terhadap laporan keuangan.
9. Untuk memeriksa
apakah penyajian persediaan dalam laporan keuangan sudah sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia (Agoes, Sukrisno, 2008:206).
Salah
satu sumber bukti internal persediaan yang membantu pelaksanaan audit
persediaan adalah dokumen-dokumen yang terkait dengan fungsi bisnis dalam
siklus persediaan. Dokumen-dokumen tersebut ialah sebagai berikut :
C. TAHAPAN AUDIT PERSEDIAAN
1. Perencanaan Audit
Isi dari perencanaan audit mencakup :
i.
Hal-hal
mengenai klien.
·
Bidang
usaha klien, alamat, nomor telepon, facsimile, dan lain-lain.
·
Status
hukum perusahaan.
·
Accounting policy
·
Neraca komparatif dan perbandingan
penjualan, laba/rugi tahun lalu dan sekarang. Perbandingan antara neraca tahun
lalu dan neraca tahun sekarang/bulan terakhir tahun sekarang agar diperoleh gambaran
mengenai ukuran besar kecilnya perusahaan.
·
Client
contact.
·
Accounting
problem, auditing problemdan tax problem
ii.
Hal-hal yang
mempengaruhi klien.
Bisa didapat dari majalah-majalah ekonomi/surat kabar.
iii.
Rencana
kerja auditor. Hal-hal yang penting antara lain :
-
Staffing
-
Waktu
pemeriksaan
-
Jenis jasa
yang diberikan
-
Bantuan-bantuan
yang dapat diberikan klien
-
Time
schedule
2. Pelaksanaan
Audit
Dalam praktiknya, prosedur pemeriksaan yang dibahas
disini harus disesuaikan dengan kondisi perusahaan yang diaudit.
· Compliance
Test
Prosedur
pemeriksaan untuk Compliance Test :
1. Pelajari dan
evaluasi internal control atas persediaan.
a. Dalam
hal ini auditor biasanya menggunakan internal control questionnaires.
b. Lakukan
test transaksi (compliance test) atas pembelian dengan menggunakan purchase
ordersebagai sample.
Untuk test transaksi atas pemakaian persediaan (bahan
baku) bisa digunakan material requisitionsebagai sample. Untuk test transaksi
atas penjualan, bisa digunakan faktur penjualan sebagai sample.
2. Tarik kesimpulan
mengenai internal controlatas persediaan. Jika dari test transaksi auditor
tidak menemukan kesalahan yang berarti, maka auditor bisa menyimpulkan bahwa
internal controlatas persediaan berjalan efektif. Karena itu substantive
testatas persediaan bisa dipersempit.
3. Bentuk
Compliance Test terhadap siklus pembelian
· Substantive
Test
Prosedur
pemeriksaan substantive atas persediaan :
1. Lakukan
observasi atas stock opname (perhitungan phisik) yang dilakukan perusahaan
(klien).
2. Minta Final
Inventory List (Inventory Compilation) dan lakukan prosedur pemeriksaan berikut
ini :
• Check mathematical accuracy (penjumlahan dan
perkalian). ƒ
• Cocokkan “quantity per book” dengan stock card.
• Cocokkan “quantity per count” dengan “count
sheet” kita (auditor). ƒ
• Cocokkan “total value” dengan buku besar
persediaan.
3. Kirimkan
konfirmasi untuk persediaan consignment out.
4. Periksa unit
price dari bahan baku, barang dalam proses, barang jadi dan bahan pembantu.
5. Lakukan
rekonsiliasi jika stock opname dilakukan beberapa waktu sebelum atau sesudah
tanggal neraca.
6. Periksa cukup
tidaknya allowance for slow moving (barang-barang yang bergerak lambat),
barang-barang yang rusak dan barang-barang yang ketinggalan mode.
7. Periksa kejadian
sesudah tanggal neraca.
8. Periksa cut-off
penjualan dan cut-off pembelian.
9. Periksa jawaban
konfirmasi dari bank, loan agreement (perjanjian kredit), notulen rapat.
10. Periksa apakah ada sales atau purchase
commitment per tanggal neraca.
11. Seandainya ada barang dalam perjalanan
(goods transit), lakukan prosedur berikut ini :
• Minta rincian goods in transit per tanggal
neraca. ƒ
• Periksa mathematical accuracy.
• Periksa subsequent clearance.
12. Buat kesimpulan dari hasil pemeriksaan
persediaan dan buat usulan adjustment jika diperlukan.
13. Periksa apakah penyajian persediaan di
laporan keuangan sudah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia ( Agoes,Sukrisno,2008:209-210).
3. Supervisi
Audit
Dalam melakukan supervisi audit, auditor dapat
menggunakan kertas kerja. Kertas kerja terutama berfungsi untuk:
· Menyediakan
penunjang utama bagi laporan audit.
· Membantu
auditor dalam melaksanakan dan mensupervisi audit.
· Menjadi
bahwa audit telah dilaksanakan sesuai dengan standar auditing.
Kertas kerja yang digunakan dalam pemeriksaan persediaan
adalah sebagai berikut :
A. Internal Control Questionnaires
(ICQ) Persediaan
B. Test Transaksi Persediaan
C. Physical Inventory Instruction
1. Instruksi Umum
· Perhitungan
persediaan tahunan akan dilaksanakan sebagai berikut:
Tanggal :
30 dan 31 Desember 2010
Lokasi :
semua cabang
Persediaan
yang dihitung :
barang dagangan
Perhitungan
dimulai tepat jam 08.00 dan karyawan harus sudah hadir pada jam 07.30 untuk
diberikan briefing yang diperlukan agar inventory taking berjalan sesuai
jadwal.
· Kegiatan
perhitungan fisik dijalankan berdasarkan instruksi dari yang berwenang yaitu
bagian koordinasi persediaan untuk meyakinkan bahwa inventory taking berjalan
sesuai dengan jadwal.
· Agar
supaya perhitungan fisik berjalan rapi dan teratur, seluruh lokasi persediaan
dibagi atas barang jadi dan sampel. Setiap lokasi dari perhitungan fisik
diawasi oleh bagian koordinasi. Perhitungan fisik yang sebenarnya dilaksanakan
oleh tim perhitungan. Setiap tim terdiri atas 2 orang yaitu:
- 1
orang dari bagian akuntansi
- 1
orang dari bagian produksi
Wakil dari
auditor juga hadir untuk mengamati pelaksaan inventory taking.
· Supaya
semua persediaan terhitung dan tidak ada yang terlupa maka diperlukan kartu
persediaan yang prenumbered. Kartu tersebut terdiri atas 3 lembar:
Yang
putih :
asli untuk perusahaan
Yang
merah :
copy, untuk gudang
Yang biru :
untuk auditor
Persediaan
harus sudah dihitung oleh yang sudah ditugaskan untuk menghitung sebelum
tanggal perhitungan fisik, auditor akan memeriksa kartu-kartu apakah sudah
diperiksa atau belum.
· Penerimaan
dan pengeluaran persediaan akan dihentikan dahulu pada tanggal 30 dan 31
Desember 2010 untuk menghindari kekacauan perhitungan. Jika ada barang yang
sudah dipesan tetapi belum dikirim maka persediaan ini harus dipisahkan dari
lokasi perhitungan persediaan telah selesai.
2. Prosedur dari
Inventory Taking
· Kerjasama
yang baik harus sudah disiapkan antardepartemen di perusahaan agar kegiatan
inventory taking ini berjalan dengan lancar
· Koordinator
harus meyakinkan bahwa :
- Kartu-kartu
yang diperlukan untuk persediaan tersedia dalam jumlah yang cukup
- Barang-barang
yang tidak terpakai atau rusak harus dipisahkan sebelum tanggal 30 Desember
2010
· Sebelum
tanggal 30 Desember 2010, pengawas bagian gudang harus sudah memastikan bahwa :
- Persediaan
sudah disusun teratur agar mudah untuk dihitung
- Barang-barang
yang tidak termasuk persediaan yang akan dihitung harus sudah disingkirkan
- Setiap
persediaan harus sudah dikumpulkan di satu tempat atas dasar nomer kode dan
jenis yang sama dan diberi kartu tanda pengenalnya
- Persiapkan
alat-alat yang akan digunakan untuk inventory taking seperti timbangan,
trolley, dan lain-lain supaya perhitungan lebih akurat
- Semua
persediaan harus sudah ditempelkan kartu tanda (BinCard) oleh bagian gudang
sebelum perhitungan fisik
· Disetiap
bagian yang berhubungan dengan inventory taking seperti bagian penerimaan,
penyimpanan, penjualan harus sudah disiapkan barang-barang yang diperlukan
untuk perhitungan seperti kertas, pen, mesin hitung, kalkulator, dan lain-lain.
Kegiatan
yang sudah harus dilakukan sebelum pemeriksaan fisik :
- Bagian
koordinasi persediaan dan seksi koordinasi harus memeriksa seluruh lokasi
persediaan dan yakin bahwa seluruh persediaan sudah dicantumkan kartu
- Staff
bagian akuntansi dan staf dari auditor harus sudah disediakan barang atau alat
yang diperlukan seperti yang sudah dijelaskan dalam point sebelumnya
· Tim
persediaan harus memperhatikan hal-hal dibawah ini sebagai pedoman untuk
menghitung :
- Tim
persediaan dari bagian akuntansi bertindak sebagai penghitung dan tim dari
bagian produksi sebagai pengecek
- Tim
penghitung menghitung dan mengisi informasi yang diperlukan bagi kartu
persediaan untuk barang yang dihitung seperti nomer kode, satuan, jumlah unit,
dan lain-lain
- Untuk
barang yang slow moving atau rusak juga harus diberi tanda
· Setelah
tim persediaan selesai menghitung di lokasi persediaan, bagian koordinasi akan
melakukan tes perhitungan di lokasi tersebut untuk meyakinkan bahwa persediaan
sudah dihitung dan dicatat dengan benar.
D. Inventory Count Sheet
E. Top Schedule-Persediaan
F. Supporting Schedule Barang
Dalam Perjalanan
DAFTAR
PERTANYAAN :
1. Ningtiyas
Galuh P.
Apa kendala
auditor pada saat pemeriksaan persediaan di gudang ?
Kendala yang dihadapi auditor ketika melakukan
pemeriksaan di gudang adalah karena nilai persediaan umumnya cukup material
atau nilainya besar. Jadi auditor harus mengetahui apa yang harus dilakukan
dalam memeriksa persediaan. Auditor dapat menggunakan acuan atau panduan dalam
mengaudit, yaitu 5 asersi manajemen. Ada keberadaan dan keterjadian,
kelengkapan, hak dan kewajiban, penilain dan alokasi, dan penyajian. Contohnya
Kendalanya:
· Jika
salah satu akuntan atau bagian produksi tidak hadir pada saat pemeriksaan
· Jika
barang yang rusak belum dipisahkan dari gudang
· Dll
2. Anggia
Septian Jauhari
Jika terdapat
kekeliruan pada saat pemesanan oleh bagian pemesanan seperti mencatat pemesanan
barang impor, tetapi pada kenyataannya memesan barang lokal, apa yang harus
dilakukan auditor ?
Ketika auditor melakukan pemeriksaan, auditro akan
memeriksa bukti-bukti pembelian barang, bukti tersebut dapat berupa daftar
harga barang, faktur pembelian dll. Kemudian auditor akan melakukan pengecekan
barang dan mencocokkan barang dengan dokumen-dokumen pembelian. Jika terjati
kecurangan pada jumlah persediaan, maka auditor dapat memberika opini tidak
wajar.
Jika
terdapat penyelewengan seperti kasus di atas, auditor dapat meminta bantuan
tenaga ahli untuk mengecek jika barang atau persediaan yang ada tidak sesuai
dengan harga yang sebenarnya.
Jika menemukan selisih atau penyelewengan, maka harus
dilakukan koreksi. Caranya yaitu dapat dengan jurnal koreksi. Auditor
menyampaikan koreksi kepada perusahaan.
Jika koreksi tersebut diterima, maka persediaan yang
tercantum di laporan keuangan akan dikoreksi atau diganti dengan jumlah yang
sebenarnya. Namun, jika perusahaan menolak untuk melakukan koreksi, maka
langkah akhir auditor memberikan opini tidak wajar pada persediaan.
Intinya :
· Auditor
dapat meminta tim ahli dalam pemeriksaan keaslian barang
· Auditor
menyarankan perusahaan untuk memperbaiki pencatatan persediaan yang masuk
· Jika
perusahaan tidak menerima saran dari Auditor, Auditor dapat memberikan opini
Wajar dengan Pengecualian atau Tidak Wajar
3. Ida
Cahya Diniarti
Apakah sama
perlakuan pemeriksaan persediaan Bahan Baku, Barang dalam Proses, dan Barang
Jadi ?
Prosedur audit dalam memeriksa ketiga persediaan
tersebut sama. Yang membedakannya hanya pada jenis persediaan dan
kelompok-kelompoknya. Auditor memiliki relasi dengan bagian-bagian persediaan
tersebut. Misalnya, auditor memiliki hubungan dengan bagian pada persediaan
barang dalam proses, sehingga ketika audior hendak melakukan pemeriksaan,
auditor dapat meminta dokumen-dokumen pda bagian persediaan dalam proses.
4. Riva
Yuni Lestari
Apa yang
perlu di cocokkan dalam prosedur permintaan Final Inventory List (Inventory
Compilation) ?
Adapun
prosedur audit persediaan :
Prosedur
pemeriksaan :
1. Lakukan
observasi atas stock opname (perhitungan phisik) yang dilakukan perusahaan
(klien)
2. Minta Final
Inventory List (Inventory Compilation) dan lakukan prosedur pemeriksaan berikut
ini :
· Check
mathematical accuracy (penjumlahan dan perkalian). ƒ
· Cocokkan
“quantity per book” dengan stock card.
· Cocokkan
“quantity per count” dengan “count sheet” kita (auditor). ƒ
· Cocokkan “total
value” dengan buku besar persediaan.
3. Kirimkan
konfirmasi untuk persediaan consignment out.
4. Periksa unit
price dari bahan baku, barang dalam proses, barang jadi dan bahan pembantu.
5. Lakukan
rekonsiliasi
6. Periksa cukup
tidaknya allowance for slow moving (barang-barang yang bergerak lambat),
barang-barang yang rusak dan barang-barang yang ketinggalan mode.
7. Periksa kejadian
sesudah tanggal neraca.
8. Periksa cut-off
penjualan dan cut-off pembelian.
9. Periksa jawaban
konfirmasi dari bank, loan agreement (perjanjian kredit), notulen rapat.
10. Periksa apakah ada sales atau purchase
commitment per tanggal neraca.
11.Seandainya ada barang dalam perjalanan (goods
transit), lakukan prosedur berikut ini :
• Minta rincian goods in
transit per tanggal neraca. ƒ
• Periksa mathematical
accuracy.
• Periksa subsequent
clearance.
12.Buat kesimpulan dari hasil pemeriksaan persediaan
dan buat usulan adjustment jika diperlukan.
13.Periksa apakah penyajian persediaan di laporan
keuangan sudah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
5. Hanni
Masita Suri
Bagaimana
bentuk pengamatan persediaan fisik ?
Pengamatan fisik dilakukan pada saat perhitungan fisik
persediaan, pada saat perhitungan fisik persediaan secara otomatis Auditor juga
mengamati apakah persediaan yang ada sudah sesuai dengan pesanan persediaan.
6. Lisa
Marlia Abidano
Bagaimana
tahap-tahap supervisi audit, bagaimana jika dokumen yang digunakan auditor
gunakan tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya atau persediaan di gudang ?
Dan Apakah ada contoh lain tentang kesalahan dokumen pemeriksaan selain
contoh kasus dalam makalah ?
Dalam melakukan supervisi audit, auditor dapat
menggunakan kertas kerja. Kertas kerja adalah catatan-catatan yang
diselenggarakan auditor mengenai audit yang ditempuhnya,
pengujian yang dilakukannya, informasi yang diperolehnya, dan
kesimpulan yang dibuatnya sehubungan dengan auditnya.
Kertas kerja yang digunakan dalam pemeriksaan
persediaan adalah sebagai berikut :
A. Internal Control Questionnaires (ICQ) Persediaan
B. Test Transaksi Persediaan
C. Physical Inventory Instruction
D. Inventory Count Sheet
E. Top Schedule - Persediaan
F. Supporting Schedule Barang Dalam Perjalanan
Jika dokumen yang digunakan auditor tedapat
kesalahan, maka dapat dilakukan koreksi atau perhitungan ulang. Namun, auditor
ketika melakukan pemeriksaan akan hati-hati dan teliti, dan kemungkinan jika
terjadi kesalahan dalam dokumen yang dicatat oleh auditor, julmlah tersebut
tidak material atau dianggap penting.
Contoh lainnya adalah ketika bagian penjualan mencatat
hasil barang jadi yang terjual tidak sesuai dengan kenyataannya. Hal ini
terkadang disebabkan karena bagian penjualan sudah ditetapkan target yang harus
dicapai atau agar bagian mendapatkan bonus dari jumlah penjualan yang banyak.
Maka, pencatatan yang ada merupakan kesalahan yang menghambat pemeriksaan
persediaan oleh Auditor.